KETIK, SIDOARJO – Kesiapan panitia penyelenggara cabang olahraga sepak bola pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur tahun 2023 patut dipertanyakan. Menyusul dihentikannya laga Lamongan vs Kediri di Stadion Jenggolo, Sidoarjo karena alasan penerangan tak memadai, Minggu (10/8/2023).
Sejak peluit babak pertama ditiup, pertandingan lanjutan sistem gugur babak 8 besar sebenarnya berlangsung menarik. Kedua tim yang berhadapan yakni Kediri dan Lamongan langsung tancap gas.
Peluang demi peluang terus tercipta melalui skema permainan yang rapi. Tak jarang pemain dari kedua tim berbenturan saat berebut bola.
Bahkan benturan keras pun sempat terjadi di lapangan tengah. Sehingga pengadil lapangan harus mengeluarkan kartu merah pada kepada pemain Lamongan nomor punggung 16.
Unggul jumlah pemain, tim Kediri langsung merespon cepat dengan sejumlah serangan berbahaya, terlebih mereka tertinggal lebih dulu.
Sayangnya saat berhasil membalikkan keadaan, dengan skor 2-1, tim Kediri mengendurkan tekanan dan akhirnya Lamongan berhasil menyamakan kedudukan 2-2.
Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan waktu 2x15 menit. Namun bukannya berlanjut, pertandingan justru ditunda dengan alasan force majeure.
“Wasit menyatakan tak sanggup untuk melanjutkan pertandingan, lantaran penerangan yang kurang, berisiko pada keselamatan pemain dan atas kesepakatan bersama pertandingan ditunda,” ujar Local Organization Committee (LOC) Setyono saat ditemui di lapangan Jenggolo, Minggu (10/9/2033).
Setyono juga mengakui Stadion Jenggolo bukan lapangan yang ideal untuk menyelenggarakan pertandingan malam hari. “Sebenarnya sudah kami antisipasi, namun ternyata infrastrukturnya, kekuatan lampunya tidak seperti yang diharapkan untuk pertandingan malam hari,” lanjutnya.
Meski sepakat, pelatih tim Kabupaten Kediri, Muslim Habibi merasa sangat kecewa dengan keadaan lapangan, lantaran kans timnya memenangkan pertandingan cukup besar.
“Kecewa pastinya, apalagi tim lawan dalam keadaan letih, semoga ke depannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” ucapnya.
Ia juga berharap agar penyelenggara benar-benar maksimal mengantisipasi semua keadaan. Sehingga permasalahan kurangnya penerangan dalam stadion tidak terjadi lagi.
Senada dengan lawan, pelatih tim Kabupaten Lamongan Didik Ludianto juga mengutarakan kekecewaannya. Tapi, ia tetap menghargai keputusan wasit.
“Pasti kecewa, tapi kami menghormati keputusan wasit yang menyatakan tak sanggup melanjutkan pertandingan karena penerangan yang tujuan utamanya untuk menjaga keselamatan pemain,” jelasnya.
Pertandingan rencananya akan kembali dilanjutkan pada Senin (11/9/2023) dengan melanjutkan babak tambahan 2x15 menit dan susunan pemain yang sama seperti hari ini. Kediri dengan 11 pemain dan Lamongan dengan 10 pemain.(*)