KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang telah merencanakan untuk menambah embung atau bozem di daerah Sawojajar. Saat ini Kota Malang telah memiliki dua bozem untuk menampung air hujan agar tidak menggenang dan terjadi banjir.
Rencana tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto. Menurutnya salah satu faktor perlunya bozem di Sawojajar ialah sering terjadi genangan di wilayah tersebut.
"Kalau embung kita masih butuh. Jadi sementara kita kemarin berharap berkeinginan ada satu embung di kawasan Sawojajar. Daerah yang sering terjadi genangan itu kita ada satu di Sawojajar," ujar Dandung pada Rabu (24/4/2024).
Titik yang direncanakan dapat dibangun bozem ialah daerah Bareng, akan tetapi pihaknya masih mencoba mencari lokasi yang lebih sesuai. Diupayakan bozem tersebut dapat dibangun pada lahan yang dimiliki Pemkot Malang.
"Kita upayakan kalau ada menggunakan lahan yang dimiliki oleh Pemkot Malang. Tapi kalau tidak ada ya harus kita rencanakan lain. Dulu kan juga ada wacana diseputaran sekitar Bareng situ juga. Nah itu masih cari lokasi yang tepat nanti di sana," pungkasnya.
Dandung menjelaskan bahwa rencana tersebut belum dapat direalisasikan pada tahun 2024 ini. Ia menargetkan bozem di Sawojajar dapat mulai dilakukan pembahasan pasca pelaksanaan Pilkada.
"Mungkin nanti 2025 setelah Pilkada nanti baru kita tekankan, sambil kita melihat rencana kerja lima tahun ke depan. Tapi yang jelas kalau embung kita masih butuh tambahan. Targetnya paling tidak 3-4 embung," ucap Dandung.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan banjir yang terjadi di daerah Sawojajar ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi maupun dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Nah yang jelas kita prioritas utama untuk daerah resapan air ada di daerah Sawojajar, mungkin prioritas kita di Sawojajar itu," katanya.
Sebagai informasi, salah satu bozem yang dimiliki Kota Malang yakni Bozem Tunggulwulung memiliki daya tampung mencapai 2.871 meter kubik.
Bozem tersebut mampu menampung besaran air ketika hujan deras mengguyur daerah tersebut. Bozem Tunggulwulung juga dirancang untuk dapat menampung genangan yang ada di daerah Jalan Soekarno Hatta (Suhat), Jalan Borobudur, dan daerah sekitarnya. (*)