KETIK, MALANG – Pemkot Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim penghujan. Mulai dari persiapan alat, sumber daya manusia, hingga pemetaan titik rawan telah dilakukan.
Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM ketika Apel Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Sepak Bola Buring, Kota Malang, Rabu, (8/11/2023).
Pada kesempatan itu Wahyu juga memberikan penegasan bahwa persiapan menghadapi bencana alam dilakukan sedini mungkin. Hal ini meminimalisir adanya dampak negatif.
"Melalui apel ini kita mulai persiapan memasuki musim hujan. Dari kesiapsiagaan, peralatan yang juga sudah tersedia, SDM juga sudah siap," ujar Pj Wali Kota Batu, Dr Ir Wahyu Hidayat MM usai apel.
Untuk membuktikan persiapan antisipasi bencana, BPBD Kota Malang juga melakukan simulasi terjadinya bencana seperti rumah roboh yang sering terjadi. Wahyu juga meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana lainnya seperti tanah longsor dan banjir.
"Kita bersinergi termasuk dengan Basarnas, TNI/Polri, dan elemen lain. Semua siap bersatu untuk bisa menghdapi bencana alam. Tadi apel saja ada 750 peserta, belum termasuk elemen langsung yang siap seperti perguruan tinggi juga," imbuhnya.
Potensi banjir dan tanah longsor cukup besar terjadi di daerah yang berada dekat dengan sungai. Kepala BPDB Kota Malang, Prayitno menjelaskan terdapat 5-30 orang yang menjadi relawan di tiap kelurahan. Para relawan menjadi garda terdepan dalam mengatasi potensi bencana di wilayah masing-masing.
"Setiap kelurahan punya relawan, namanya Kelurahan Tangguh. Di setiap kelurahan itu jumlahnya mulai 5-30 orang dikali 52 kelurahan yang ada. Kita masih punya PR 5 kelurahan yang harus dilatih, menunggu energi yang ada," ujar Prayitno.
Tak hanya melalui relawan, Prayitno juga berharap elemen-elemen penting di setiap kelurahan dapat meluangkan energi dan tenaganya memberikan pertolongan ketika terjadi bencana.
"Saya ingin sinergikan relawan bersama dengan linmas karena sudah ketemu pak Kasatpol PP untuk 20 kelurahan yang kita latih nanti. Harapannya jumlahnya bisa bertambah, ada linmas, karang taruna, PKK, kelompok elit profesi, orang pendidikan, kesehatan. Ketika kedaruratan, yang berprofesi kesehatan atau punya ilmu khusus bisa bergabung menjadi komponen di setiap kelurahan dan kecamatan," harapnya.