KETIK, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung optimis meraih predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara pada 2023. Hal itu karena capaian penyelenggaraan Kota Sehat di Kota Bandung yang mencapai rata-rata 95,46 persen dari 9 tatanan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam rapat bersama Tim Verifikasi KKS Pemprov Jabar di Balai Kota Bandung, Senin (3/4/2023).
“Adanya pendampingan dari Pemprov Jabar agar Kota Bandung bisa mendapat lagi predikat Swasti Saba Wistara seperti tahun 2017,” ujar Yana.
Selain itu, Yana mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Bandung yang mendapat predikat tertinggi di Jawa Barat sebagai modal positif menuju Bandung Kota Sehat 2023.
IPM di Kota Bandung mencapai angka 82,50 persen dan itu tertinggi di Jawa Barat. Sedangkan angka harapan hidup berada di 74,75 tahun.
"Untuk mengukur kualitas hidup masyarakat di suatu daerah, kita bisa melihat dari IPM dan 3 komponen dasar kehidupan salah satunya kesehatan,” ucapnya.
Yana juga menyebut, upaya Kota Bandung dalam mewujudkan ODF 100 persen dan menurunkan angka stunting sebagai salah satu fokus utama.
Sebagai informasi, pada 2022 ODF di Kota Bandung diklaim mencapai 100 persen dan kini masih menunggu Sertifikat Kota ODF dari Gubernur Jawa Barat.
Adapun angka stunting di Kota Bandung mengalami penurunan dan kini berada di angka 6,43 persen.
“Peran dan kolaborasi aktif pemerintah dan masyarakat juga sangat penting. Semoga upaya ini dapat mewujudkan jiwa Kota Bandung yang sehat,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, capaian penyelenggaran Kota Sehat di Kota Bandung mencapai 95,46 persen dari 9 tatanan.
Adapun kesembilan tatanan tersebut meliputi: Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri (96,43 persen), Permukiman dan Fasilitas Umum (97,12 persen), Satuan Pendidikan (95,45 persen), Pasar (95,83 persen), Pariwisata (96,15 persen), Transportasi dan Tertib Lalu Lintas Jalan (90,63 persen), Perkantoran dan Perindustrian (87,50 persen), Perlindungan Sosial (100 persen) dan Pencegahan dan Penanganan Bencana (100 persen).
Dalam paparannya, Ema menjelaskan ada 55 inovasi di 14 perangkat daerah, 66 inovasi di 27 kelurahan, dan 20 inovasi di 9 kecamatan di Kota Bandung dalam perwujudan Bandung Kota Sehat 2023.
Selain itu, ia memaparkan perkembangan akses sanitasi Kota Bandung yang terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.
“Kolaborasi pentahelix dijalankan Pemkot Bandung menuju ODF 100 persen. Antara lain melibatkan Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Swasta, dan Media Massa. Dari kolaborasi tersebut, Kota Bandung berhasil meraih penghargaan AMPL Awards dari Bappenas,” ucap Ema.
Sedangkan Koordinator Tim Verifikasi TP KKS Provinsi Jawa Barat Agus Ismail menyampaikan apresiasi atas capaian ODF 100 persen yang telah diraih Kota Bandung. Ia menyebut hal ini sebagai tren positif menuju predikat Swasti Saba Wistara pada 2023.
“Isu KKS ini telah menjadi isu nasional. KKS telah menjadi isu yang harus kita selesaikan. Kami lakukan verifikasi. Agar ketika tim dari pusat datang melakukan penilaian, angkanya bisa sesuai dengan yang diraih Tim Pembina Kota dan Tim Pembina Provinsi,” ucapnya.
Agus juga berharap jika nantinya Kota Bandung meraih predikat Swasti Saba Wistara, Kota Bandung dapat menjadi percontohan kota maju di Indonesia.
“Mudah-mudahan kategori Swasti Saba Wistara ini nantinya mencerminkan seluruh wilayah di Kota Bandung,” ucapnya.(*)