KETIK, BANDUNG – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Trans Luxury Kota Bandung, Senin (22/4/2024).
Musrenbang kali ini digelar dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi yang mewakili Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, secara garis besar Pemkab Bandung mengusulkan kepada Pemprov Jabar untuk program-program kompetitif dalam peningkatan ekonomi, pembangunan SDM, dan infrastruktur. Di samping diusulkan pula program-program reguler yang didanai Bantuan Keuangan dari Gubernur Jabar.
"Terkait pembangunan SDM, itu mencakup di bidang pendidikan di mana kita tetap mendorong untuk mengajukan pembangunan bangunan SMA yang baru karena SMA ini memang merupakan kewenangannya Pemprov Jabar," jelas Erwin.
Selain bidang pendidikan, imbuh Erwin, pihaknya pun mengajukan revitalisasi pasar dalam rangka peningkatan perekonomian.
Di samping sektor ekonomi dan pendidikan, diajukan pula pembangunan infrastruktur terutama terkait dengan solusi kemacetan dan isu di Cekungan Bandung.
"Pembangunan jalan lintas atau perbatasan antar kabupaten/kota untuk mengatasi kemacetan, terutama dikaitkan dengan konstelasi Cekungan Bandung seperti kemacetan, banjir dan penangan sampah," jelas Erwin.
Jalan lintas perbatasan yang dimaksud antara lain Jalan Cileunyi-Cibiru, Jalan Layang untuk di Bojongsoang dan Flyover Kopo.
Selain itu juga diajukan pembangunan Jalan Lingkar Majalaya untuk penuntasan, pembangunan Jalan Lingkar Banjaran. Termasuk pemasangan armature atau komponen lampu PJU-nya, dan pengajuan pembangunan Jembatan Rancamanyar.
Untuk penanganan sampah, diajukan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)--TPST Puspa Mandalawangi di Kecamatan Nagreg yang berkapasitas 10-20 tom perhari.
Sementara dalam sambutannya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berharap Musrenbang Jabar bisa menjadi titik dimulainya pembangunan Jabar yang lebih maju lagi.
"Pelaksanaan musrenbang ini menjadi tahapan penting sebagai landasan perencanaan pembangunan Provinsi Jabar tahun depan dan selama 20 tahun ke depan," ungkap Bey Machmudin.
Bey juga menekankan soal keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan dalam proses pembangunan.
Ia menuturkan, dalam 20 tahun ke depan, dunia akan mengalami perubahan besar dan tentunya akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan.
Bey menyebut ada sembilan megatren Jabar tahun 2045 yang diprediksi akan berdampak signifikan, yakni soal demografi, sumber daya alam, penduduk kelas menengah, keuangan internasional, urbanisasi, perubahan iklim, geopolitik dan geoekonomi, perdagangan internasional hingga disrupsi teknologi. (*)