KETIK, JAKARTA – Posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$144,2 miliar pada akhir April 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat angka ini lebih rendah jika dibandingkan dari bulan Maret 2023 yang sebesar US$145,2 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menuturkan jika kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan devisa.
Selain itu juga ditambah karena kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka hari besar keagamaan nasional.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Erwin, Senin (8/5/2023).
Menurut BI Walaupun mengalami penurunan, cadangan devisa Indonesia tetap memadai mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.
Selain itu stabilitas ekonomi yang stabil didukung respon baik terhadap kebijakan pemerintah berperan besar dalam menjaga kestabilan makro ekonomi dan proses pemulihan ekonomi nasional.(*)