KETIK, BANDUNG – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung menyelenggarakan Giat Pelayanan KB Serentak gratis mulai tanggal 18 April – 26 April 2024.
Giat Pelayanan KB dari DP2KBP3A Kabupaten Bandung ini berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bandung, fasilitas kesehatan (faskes) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), yang memfasilitasi seluruh kader dan akseptor KB agar bisa mendapat pelayanan KB secara baik dan nyaman.
Kegiatan ini dalam rangka turut memeriahkan Hari Jadi ke-383 Kabupaten Bandung dan memperingati Hari Kartini Tahun 2024. Giat Pelayanan KB digelar untuk meningkatkan capaian Program Bangga Kencana yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah kependudukan.
Selain itu juga dalam rangka mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan derajat kesehatan, serta sebagai salah satu upaya percepatan dalam penurunan stunting di Kabupaten Bandung.
Giat Layanan KB gratis dalam rangka HariJadi ke-383 Kab Bandung. (Foto: Iwa/Ketik.co.id)
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung H. Muhamad Hairun, SH, MH menyatakan dalam Giat Pelayanan KB Serentak ini pihaknya mampu melebihi target yang telah ditentukan BKKBN Provinsi Jawa Barat di mana untuk Kabupaten Bandung ditargetkan sebanyak 6.925 akseptor.
Untuk seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat, kat Hairun, BKKBN Jabar menargetkan sebanyak 127.701 akseptor yang terdiri dari Akseptor MKJP dan Akseptor Non MKJP. Nah, untuk Kabupaten Bandung sendiri ditargetkan sebanyak 6.925 akseptor.
"Dalam giat Pelayanan KB Serentak yang digelar ini kita mendapat sebanyak 12.783 akseptor atau setara dengan capaian 184,59%, dalam waktu 7 hari pelaksanaan Pelayanan KB Serentak," jelas Hairun, didampingi Kepala Bidang KBKS Yofans Dwiaprihandijat, S.Sos, M.Si dan Analis Keluarga Berencana Melin Agustina, S.KM.
Hairun mengatakan, pencapaian ini tentunya tidak lepas dari peran serta kader KB di lini lapangan dalam mengunjungi keluarga, serta kerjasama dan kekompakan Institusi Masyarakat Pedesaaan (IMP) yakni Pos KB dan Sub Pos KB dalam memberikan KIE dan motivasi kepada keluarga khususnya Pasangan Usia Subur (PUS).
Sebagai warga negara yang menyadari pentingnya pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan masa depan yang cerah bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, kata Hairun, sudah seharusnya kita semua mendukung program ini.
"Oleh karena itu, besar harapan kami kegiatan ini dimaknai dengan penerapan KB yang berkualitas agar menjadi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung," ucap Hairun.(*)