KETIK, PACITAN – Peralihan musim atau pancaroba dari penghujan ke kemarau di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memicu beberapa kejadian bencana alam dalam beberapa hari terakhir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan klaim situasi wilayah setempat masih terkendali dan aman.
"Bulan April ini kondisinya masih aman," klaim Kabid BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro kepada Ketik.co.id, Rabu, (24/4/2024).
Sebab, menurut catatan BPBD Pacitan, selama periode 1-24 April 2024, hanya ada 19 kejadian bencana, seperti tanah longsor, kebakaran, tanah ambles, dan pohon tumbang.
"Artinya, tidak ada lonjakan kejadian bencana secara signifikan pada periode ini," ungkapnya.
Secara rinci, bencana tersebut terjadi di beberapa kecamatan, seperti Pringkuku, Kebonagung, Arjosari, Nawangan, Bandar, Tulakan dan Sudimoro.
Salah satu kejadian yang paling parah di bulan April ini terjadi di Desa Kalipelus dan Karangnongko, Kecamatan Kebonagung. Tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras merusak parah rumah warga di desa tersebut.
"Yang terbanyak terjadi 8 peristiwa di Kecamatan Kebonagung," jelasnya.
Radite mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana, seperti evakuasi warga, pemberian bantuan logistik, dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
BPBD Pacitan juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama pada musim peralihan ini.
"Masyarakat harap mewaspadai dan mengikuti anjuran pemerintah apabila terjadi bencana dan cuaca ekstrim di masing-masing wilayah. Hindari tempat tempat ketinggian yang berpotensi longsor, dimusim pancaroba ini tentunya juga banyak terjadi penyakit," pungkas Radite.
Dengan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak dari bencana alam di Pacitan dapat diminimalisir. (*)