KETIK, SURABAYA – Moh Anwar (42), seorang pemancing sederhana dari sebuah desa di Kediri Jawa Timur di tepi Sungai Brantas, mendadak menjadi buah bibir masyarakat setelah aksinya yang heroik menyelamatkan seorang anak berusia 11 tahun dari bahaya tenggelam.
Kejadian dramatis ini terjadi pada siang hari, ketika Anwar sedang menyalurkan hobinya untuk memanah ikan.
"Aku pergi ke sungai Brantas, ada anak mandi memangnya, tapi belum hanyut lalu aku turun ke sungai tiba-tiba ada teriakan tolong-tolong," jelas Anwar ditemui Ketik.co.id.
Ia melihat empat orang anak sedang mandi, namun salah satu anak laki-laki tersebut hanyut terbawa derasnya arus.
Tanpa pikir panjang, ia melemparkan senar pancing ke arah anak laki-laki yang terseret arus deras saat bermain air di Brantas.
"Saya spontan, kasian. Lalu saya tolong pakai senapan paser itu, senapan untuk nembak ikan," ujarnya.
Anwar sengaja merekam video saat melakukan penyelamatan tersebut untuk bukti dokumentasi, jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Takutnya kalau mengenai anaknya, ada bukti kalau ada kejadian yang tidak diinginkan," beber laki-laki hobi berburu ikan ini.
Dari video viral yang beredar, Anwar panik ketika melihat anak laki-laki terbawa arus, namun Ia sigap melemparkan senar pancingnya di depan bocah itu.
"Awalnya teriak-teriak terus saya cari kesana kesini, ketemu tenggelam nongol, tenggelam terus tak tembak, jarak berapa menit bisa meraih benang lalu saya tarik," jelas Anwar.
Dalam waktu singkat, Anwar dengan senar ikan miliknya mampu menepikan anak laki-laki itu ke tepi sungai dengan aman.
"Benang yang saya pakai itu kapasitasnya 60kg, jadi kalau narik orang dewasapun kuat, apalagi di air beban berkurang," ucap Anwar.
Ketika ditanya tentang aksinya, Anwar dengan rendah hati mengatakan bahwa ia hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
(kiri) Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Ketua Kwarda Jatim HM Arum Sabil saat memberikan penghargaan untuk Moh Anwar. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Kini, aksi heroik Anwar mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Kwarda Jatim HM Arum Sabil yang memberikan penghargaan berupa uang tunai sejumlah Rp 5 juta atas keberaniannya.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan edukasi tentang keselamatan di area sungai.
Meski heroik, Anwar berharap insiden serupa tidak lagi terjadi di masa depan.
"Kalau di air tidak semua orang berani, itupun saya awalnya ndak berani, tetapi saya spontan bawa senapan ya, tak tembak (tolong)," pesan Anwar.
Dengan keberanian dan ketulusannya, Moh Anwar bukan hanya menyelamatkan satu nyawa, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk selalu peduli dan berani berbuat baik. (*)