KETIK, PACITAN – Guna mengoptimalkan peran, Forum Generasi Muda Lintas Agama (Forkugama) Pacitan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan lintas sektoral.
"Rakor ini bermaksud meminta saran dan masukan dari para tokoh-tokoh, sebagai langkah dalam mengoptimalkan peran kami kedepan," Ketua Fokugama Pacitan Zainal Arifin, Senin (31/7/2023) malam.
Sebagaimana diketahui, Forkugama merupakan tempat berhimpun, perwakilan tiap-tiap ormas keagamaan pemuda yang menyasar segmen kepemudaan, berupa sosialisasi, perberdayaan, akademik hingga permohonan izin pembangunan rumah peribadatan. Hal demikian itu, bertujuan untuk membangun kerukunan umat beragama.
"Keragaman merupakan fitrah dan sunnatulloh. Maka keragaman ini perlu dibangun dengan sikap saling menghormati, toleransi dan ikhtiar moderasi beragama," ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Kemenag Pacitan Mutongin menegaskan, bahwa wilayah kegiatan Forkugama itu, yakni khusus usia pemuda. Begitu Pula, kata Mutongin, FKUB dan Forkugama harus sejalan dalam menerima perintah maupun koordinasi.
Pun melalui komunikasi yang baik itu, terciptanya kerukunan antar umat beragama bukanlah hal yang mustahil.
Tampak Saling Sharing, untuk mendorong kebermanfaatan Forkugama Pacitan. (Foto: Zaenal Arifin for Ketik.co.id)
"Inshallah, kami juga bakal meluncurkan program kampung moderasi beragama di 2 desa, yaitu Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, dan Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, selaras dengan tujuan ini," tambah Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Pacitan, Mutongin.
Di samping itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pacitan Munib menghimbau, agar masyarakat mulai melek terhadap gerakan-gerakan ekstrimisme dan aliran kepercayaan yang kini mulai merambah daerah-daerah.
"Mari diawali dengan mengsosialisaskan pada masyarakat, bahwa ektrimisme itu berbahaya bagi masyarakat,"
Selain itu, Munib mengaku, memang perhatian organisasi kemasyarakatan dirasa kurang tersentuh, hingga merembet menjadi gerakan ekstrimis hingga terorisme.
Bakesbangpol Pacitan yang dalam forum tersebut diwakili oleh Ruri, pihaknya menyatakan bahwa saat ini tengah mulai bermunculan aliran kepercayaan. Maka dari itu, ungkap Ruri, demi terwujudnya kondusifitas masyarakat, Forkugama perlu berperan melalui kegiatan-kegiatan yang baik.
"Kondisi Pacitan saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja, peran Forkugama sangat penting. Minimal, eksisnya organisasi harus diawali dari anggota organisasi itu sendiri," ungkapnya.
Menurut informasi Unit Sosial Budaya Polres Pacitan Rudi, dalam bulan Juni dan Juli kasus ektrimisme keagamaan di Pacitan nihil. Namun, Rudi mengimbau untuk tetap melakukan upaya pencegahan potensi ekstrim kiri sejak dini, pun peran masyarakat juga penting.
"Potensi ekstrimisme itu memang tidak bisa disampaikan secara umum, karena itu sensitif menyangkut keyakinan masing-masing individu," ucap Unit Sosial Budaya Polres Pacitan Rudi.
Namun, kata Rudi, pihaknya berharap agar terus meningkatkan kewaspadaan akan hal itu (gerakan ekstrimis). Kemudian ia meminta, masyarakat pro aktif untuk memberikan informasi, semisal terdapat potensi ajaran yang melenceng.
"Semoga dengan diawali pertemuan malam hari ini terwujud kegiatan-kegiatan Forkugama yang lebih terfokuskan," harap Zaenal Arifin.(*)