KETIK, LABUHA – Untari (37) warga asal Nganjuk Jawa Timur yang kini menetap di Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan adalah pedagang Batagor yang berjualan di seputaran di Desa Mandaong.
Untari dan suami beserta anak-anaknya menetap di Pulau Bacan sekitar 7 tahun. Mereka mulai berjualan Batagor kurang lebih 3 tahun. Biasanya mereka berjualan sejak sore hari hingga pukul 21.00.
Dari hasil penjualan Batagornya selama 3 tahun, Untari mengaku merautp keuntungan Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu per harinya.
Ibu Hairia PKL di Pasar Labuha (Foto: Mursal/Ketik.co.id)
"Kalau dikalikan pendapatan per hari dengan lamanya saya berjualan pasti gede. Tapi kan ada kebutuhan lain keluarga saya. Apalagi kalau modal tidak sesuai dengan harga bahan-bahan batagor di pasar," kata Untari Sabtu, (5/8/2023)
Sama seperti Hairia (43) warga Kasiruta salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Labuha. Dengan berjualan sayur, Hairia juga mengaku mendapatkan keuntungan yang mirip dengan Untari.
Yang berbeda dengan Untari, Hairia harus mengeluarkan modal lebih besar untuk mendapatkan sayur dari pemasok sayur. Bahkan Haria harus berjualan dari siang hingga malam hari.
"Memang pendapatan tidak menentu, kadang Rp300 ribu kadang juga sampai Rp 450 ribu. Tapi untuk mendapatkan sayur dan lainnya, saya harus keluarkan modal 3 sampai 4 juta," jelas Hairia. (*)