KETIK, SURABAYA – Kantor OJK Provinsi Jawa Timur menilai stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif, didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat.
Di tengah volatilitas pasar keuangan serta ketidakpastian perekonomian global, pasar modal masih menunjukkan perkembangan yang baik.
Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Giri Tribroto, mengatakan sampai dengan bulan Februari 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) Saham meningkat menjadi 721.354 atau tumbuh 19,74 persen (yoy), SID SBN meningkat menjadi 139.764 SID atau tumbuh 19,06 persen (yoy), dan SID Reksadana meningkat menjadi 1.538.605 SID atau tumbuh 17,07 persen (yoy).
"Posisi Februari 2024, nilai transaksi saham di Jawa Timur sebesar Rp20,62 triliun atau turun 4,94 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu," jelasnya.
"Sedangkan jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp94,02 triliun atau meningkat 5,57 persen (yoy)," imbuhnya.
Sementara itu, di industri pengelolaan investasi, nilai penjualan reksadana dalam rupiah sampai dengan Februari 2024 tercatat sebesar Rp1.663 miliar atau turun 2,38 persen (yoy). Namun demikian tercatat peningkatan jumlah investor institusi sebesar 152,53% dan jumlah investor perorangan sebesar 26,44%.
Hingga 29 Februari 2024 penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) di Jawa Timur telah terdapat 1 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 27 Penerbit, 8.256 pemodal.
"Total dana yang dihimpun sebesar Rp37,65 miliar," pungkasnya.(*)