KETIK, SURABAYA – Melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan operasi wajah di luar negeri seperti di Thailand maupun di Korea, maka dari itu NMW Clinic Group bekerjasama dengan National Hospital membuka pusat bedah plastik pertama di Surabaya.
Pusat bedah plastik ini bernama National Hospital DAPS ini bertempat di Lantai 2 NH Surabaya.
CEO NMW Group Yoyo Suryaki Hendrasin mengemukakan bahwa National Hospital DAPS sudah siap menerima calon pasien yang ingin melakukan tindakan bedah plastik estetika ataupun rekonstruktif.
“Dengan beroperasinya National Hospital DAPS mampu menjawab kebutuhan masyarakat Surabaya maupun nasional pada umumnya akan kebutuhan bedah plastik. Ngga perlu jauh-jauh ke luar negeri,’’ jelasnya.
Diungkapkan oleh dr. Bambang Wicaksono sebagai Kepala Pelayanan National Hospital DAPS bahwa layanan prima ini tidak hanya menerima bedah plastik tetapi juga layanan obsgyn dan dermatovenereology.
‘’Untuk bidang dermatologi alat laser semacam radio frekuensi ada terapi sliming kemudian ada Derma RX itu baru pertama kali dan ada di National Hospital DAPS ini,’’ ujarnya saat grand opening.
National Hospital DAPS ini memiliki alat-alat yang terbaru dan tercanggih di kelasnya dan ditangani oleh para ahli di bidang bedah plastik.
‘’Untuk teknologi perawatan pada kulit wajah, teknologinya memang baru. Untuk plastik surgery sudah melengkapi peralatan kita untuk melakukan jenis operasi yang kompleks,’’ jelas Bambang.
National Hospital DAPS ini melayani bedah plastik mikro, karena alat dan fasilitas yang mumpuni seperti lengkapnya alat-alat untuk operasi mikro maupun besar.
Menjadi yang pertama di Surabaya, maka dari itu pelayanan untuk bedah plastik sangat prima dan paripurna memiliki ruang bedah ringan maupun berat dan dikerjakan secara tim, setiap orang tersebut para ahli.
‘’Kita dikerjakan secara tim yaitu tim dari NH DAPS dalam satu kali operasi ada 2 dokternya,’’ ujarnya.
Tidak hanya untuk kecantikan, tetapi National Hospital DAPS juga digunakan untuk memperbaiki yang bagian tubuh yang rusak misalnya terjadi kecelakaan atau memiliki kekurangan fisik contohnya bibir sumbing.
‘’Jadi di National Hospital DAPS kita juga melakukan suatu tindakan-tindakan rekonstruktif surgery, karena rekonstruktif surgery itu merupakan hampir tidak bisa dikerjakan 1 orang (dokter) saja karena. Butuh waktu lama karena complicated,’’ jelas Bambang.
Untuk mikro surgery, pengerjaan sekitar 8 hingga 12 jam maka dari itu NH DAPS memiliki tim ahli agar pengerjaan bedah tersebut berlangsung cepat dengan hasil yang memuaskan.
Bambang juga mengungkapkan dalam waktu dekat ini sudah ada pasien yang ingin memperbaiki bentuk wajah agar terlihat lebih menarik, kegiatan bedah plastik tersebut akan dilakukan Januari mendatanga.
National Hospital DAPS beroperasi setiap hari mulai pukul 9.00-18.00 WIB, setiap hari dokter umum dan spesialis akan melayani pasien yang datang konsultasi dan juga treatment. (*)