KETIK, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (13/4/2023).
Musrenbangprov Jatim Tahun 2024 bertema Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Percepatan Pemulihan Ekonomi melalui Transformasi Ekonomi Inklusif Menuju Masyarakat Jawa Timur yang Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak.
Tema ini merupakan visi pembangunan Jatim secara keseluruhan pada 2024 mendatang sebagai salah satu upaya mewujudkan tujuan akhir RPJMD 2019-2024 Provinsi Jatim melalui percepatan ekonomi, pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Khofifah mengatakan, Musrenbangprov merupakan forum terlengkap karena menghadirkan seluruh stakeholder.
Hadir dalam acara ini Dirjen Kemendagri Tomsi Tohir, Wagub Jatim Emil Dardak, Bappenas, Dirjen Perimbangan Keuangan Luky Alfirman, Forkopimda Jatim serta seluruh stakeholder.
Termasuk berbagai perwakilan suku, kalangan mahasiswa, disabilitas dan lainnya dengan tujuan membangun sinergitas serta kolaborasi.
Hasil diskusi berupa perencanaan dan pikiran strategis ini akan dibreakdown dan dirumuskan di RKPD 2024 yang dikomandoi oleh Bappeda Jatim.
"Energi, pikiran dan dedikasi Pemprov Jatim kepada Bangsa Indonesia akan didetailkan pada Musrenbangprov Jatim ini," ungkap Gubernur Khofifah.
Ekonomi Jatim Moncer
Gubernur Khofifah juga memaparkan laporan akuntabilitas Pemprov Jatim sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Jatim sebagai provinsi terluas di Pulau Jawa dan penduduk terbesar kedua di Indonesia dengan 38 kabupaten/kota memerlukan kolaborasi berkelanjutan agar pembangunan dapat terus berjalan hingga pelosok desa sesuai Program Nawa Bhakti Satya yang diusung oleh Gubernur Khofifah.
Pertumbuhan ekonomi Jatim masih menjadi lokomotif perekonomian di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,99% untuk Pulau Jawa atau kedua setelah DKI Jakarta dan 13,98% secara nasional.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur di tengah upaya mengakhir pandemi Covid-19 tersebut berhasil menunjukkan peningkatan signifikan.
"Tahun 2022 merupakan tombak kebangkitan kita bersama. Dibuktikan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,34% semester per semester sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara tahunan 44,46% year on year," kata Khofifah.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jatim berkembang lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,31%. Begitu juga melampaui Jateng maupun provinsi lain.
"Secara spasial Jatim menyumbangkan pertumbuhan perekonomian terbesar kedua setelah Jakarta dengan kontribusi 13,98%," tambah Khofifah.
Perekonomian Jawa timur berdasarkan besaran PDRB 2022 mencapai Rp2.730,91 triliun meningkat sebesar Rp276,19 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan PDRB tahun 2022 mencapai Rp1.757,82 triliun atau meningkat sebesar Rp89,27 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, PDRB per kapita Jatim tahun 2022 meningkat sebesar 10,52 % yaitu dari Rp60,05 juta pada tahun 2021 menjadi Rp66,36 juta pada tahun 2022.
"Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," kata Khofifah.
Pertumbuhan ekonomi Jatim secara kumulatif tahun 2022 dari sisi lapangan usaha terdapat pada tiga sektor lapangan usaha.
Sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jatim berdasarkan komponen pengeluaran dikomandoi oleh konsumsi rumah tangga yang secara kumulatif tumbuh 6,03% semester per semester.
"Ini menunjukkan tumbuhnya daya beli masyarakat," tandas Khofifah.
Selanjutnya adalah pembentukan modal tetap untuk investasi turut meningkat sebesar 5,41% semester per semester. Ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor.
Kemudian ekspor luar negeri Jatim mencapai 29,23% semester per semester yang menunjukan meningkatnya daya tahan produk dan tingkat impor luar negeri sebesar 15,47% semester per semester.
Untuk tingkat inflasi Jatim, kata Khofifah, secara kumulatif laju inflasi Jatim sebesar 6,32% yang merupakan gabungan dari delapan kabupaten/kota. Surabaya, Malang, Probolinggo, Kediri, Madiun, Banyuwangi, dan Sumenep.
Khofifah menegaskan bahwa tingkat inflasi merupakan permasalahan serius. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan koordinasi secara intens.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh layaknya sebagian besar investor pokok pengeluaran yang terjadi pada rokok, makanan, minuman dan tembakau. Jawa timur termasuk konduktor inflasi yang cukup signifikan.
Selanjutnya Khofifah juga memaparkan ekspor impor Jatim tahun 2022. Kinerja ekspor Jatim selama 2022 sebesar USD 33,92 miliar. Angka ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan pertumbuhan 95,05% year on year (YoY)
Ekspor Jatim selama 2022 didominasi oleh sektor non migas. Nilai total ekspor juga mengalami pertumbuhan.
Impor dari luar negeri sejalan dengan peningkatan permintaan domestik. Impor luar negeri Jatim tahun 2022 sebesar 33,09%.
"Kita patut bersyukur bahwa peningkatan impor Jatim yang signifikan itu terjadi pada impor bahan baku atau tergolong selama jan sampek des 2022 yaitu sebesar USD 24,57 miliar," katanya.
Sementara itu, kinerja perdagangan antar daerah juga meningkat. Berdasarkan data BPS Jatim tahun 2022 menyerahkan perdagangan antar daerah provinsi tahun 2022, surplus Rp323,47 triliun atau meningkat 38,82% dibandingkan dengan 2021sebesar Rp233,02 triliun.
Neraca perdagangan antar daerah Jatim tahun 2022 mencapai surplus Rp212,14 triliun atau meningkat 13,67% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp186,63 triliun.
Peningkatan kinerja perdagangan antar daerah Jatim di antaranya didorong oleh pelaksanaan kegiatan misi dagang yang rutin digelar oleh Pemprov Jatim.
Pada tahun 2019 hingga 2022 telah dilaksanakan 9 kali kegiatan misi dagang dengan total minat transaksi sebesar Rp8,68 triliun. Misi dagang, sebut Khofifah, juga merupakan misi untuk membangun integrasi bangsa.
Neraca perdagangan antar daerah Jatim tahun 2022 mencapai surplus Rp212,14 triliun atau meningkat 13,67% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp186,63 triliun.
Investasi Jatim Meningkat
Realisasi investasi Jatim melampaui target mencapai Rp110,3 triliun. Khofifah berharap pertumbuhan investasi dapat mendorong perekonomian di Jatim.
Data BKPM RI mencatatkan bahwa realisasi investasi di Jatim 2022 mencapai Rp110,3 triliun. Sementara target investasi di 2022 sebesar Rp80 triliun.
"Artinya ada kenaikan yang signifikan investasi di Jatim pada 2022 mengalami surplus Rp30,3 triliun. Ini juga karena kerja keras kita semua stabilitas terbangun dan stabilitas tahunan dan stabilitas sosial kita terjaga dengan baik," ucapnya.
Investasi di Jatim meningkat 38,8% pada tahun 2021 year on years dan lebih tinggi dari pertumbuhan investasi nasional. Di mana investasi nasional tumbuh 34%.
Realisasi investasi ini terjadi karena tingkat penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp44,9 triliun atau meningkat 66,7% dari tahun 2021 dan PMDN sebesar Rp65,4 triliun atau meningkat 24,5% dari tahun 2021 (YoY).
Khofifah mengatakan, atas sinergi dan kolaborasi semua stakeholder, realisasi investasi Jatim melampaui target.
"Setiap kali kami sampaikan bahwa targetnya adalah Rp80 triliun dan karena kerja keras kita semua, iktikad kita semua, doa kita semua investasi di jatim ternyata mencapai Rp110,3 triliun," ujarnya.
Khofifah berharap pertumbuhan investasi di Jatim mampu mendorong produktivitas pertumbuhan ekonomi.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jatim lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Khofifah.
Pada kesempatan ini, Khofifah juga memaparkan sejumlah capaian lain seperti Indeks Theil atau ketimpangan wilayah, progress proyek strategis nasional dan penekanan prioritas pembangunan RKPD Provinsi Jatim Tahun 2024 yang menekankan pada beberapa hal. Antara lain meliputi pendidikan, SDM dan transformasi ekonomi inklusif di Jatim.
Musrenbangprov Jatim kali ini juga berbeda dari biasanya. Karena puluhan produk UMKM lokal tampil di sepanjang area ballroom. Mulai makanan minuman, aksesoris, fashion batik eco print hingga kriya.
Bappeda Jatim sebagai dinas pelaksana kegiatan sengaja melibatkan sejumlah asosiasi dan lembaga.
Ada UMKM Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dian Art, Gallery UMKM Pamasa untuk Negeri, UMKM Binaan PT INKA (Persero), Asosiasi Handycraft Jatim (AHJ) dan Asosiasi Pengrajin Kulit Jatim (ASPEK).
Kemudian juga Asosiasi Pengrajin Batik Jatim (APBN), Asosiasi Makanan Jatim (AMJ), Asosiasi Produsen Makanan dan Minuman Jatim (APMJ), Akselerasi Produsen Makanan Minuman Jatim (APMJ), One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Perkumpulan Pengrajin Aksesoris dan Batu Mulia (PERABA) Jatim, Perkumpulan Pengusaha Bordir (PERSADIR) dan Perkumpulan Pengusaha Busana (PERSANA).
Musrenbangprov Jatim Tahun 2024 kali ini bertema Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Percepatan Pemulihan Ekonomi melalui Transformasi Ekonomi Inklusif Menuju Masyarakat Jawa Timur yang Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak.(*)