KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap pelaksanaan Musrenbang Perubahan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung tahun 2021 -2026, menghasilkan keputusan untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Bandung.
"Pelaksanaan Musrenbang Perubahan RPJMD 2021-2026 ini merupakan wujud tanggungjawab dan komitmen kita dalam mendukung tercapainya visi Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (BEDAS)," kata Bupati Bandung saat sambutan pembukaan Musrenbang Rancangan Perubahan RPJMD di Grand Sunshine Soreang, Rabu (13/9/2023).
Khususnya yang dijabarkan melalui misi yang ketiga, yaitu mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menjunjung tinggi kreatifitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.
Lebih lanjut bupati berharap musrenbang ini dapat menampung masukan yang mencerminkan aspirasi dari masyarakat, sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap berbagai program pembangunan.
"Hakekat pembangunan daerah, selain mewujudkan kemajuan daerah, juga mensukseskan tujuan pembangunan provinsi dan nasional. Maka Pemkab Bandung melalui rancangan perubahan RPJMD 2021-2026 berkomitmen untuk mensukseskan program pembangunan nasional melalui arah kebijakan pembangunan selama lima tahun, yang dibuktikan melalui visi dan misi terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung Bedas," sebutnya.
Selama kurun waktu dua tahun terakhir ini, Dadang Supriatna sebagai Bupati Bandung memiliki program-program yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, dengan 13 program prioritas atau program strategis.
"Perlu saya sampaikan pembangunan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu dua tahun terakhir ini, telah menghasilkan beberapa kemajuan yang ditandai oleh capaian indikator makro, baik sektor ekonomi maupun sosial," ungkap Kang DS, sapaan bupati.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bandung meningkat yang asalnya dari 1,79 persen menjadi 5,35 persen pada tahun 2022.
Dari sisi sosial, kemajuan diperoleh dalam indikator angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia), yang semula 72,73 poin, pada tahun 2022 meningkat menjadi 73,16 poin. Peningkatan IPM ini tercermin dari meningkatnya Harapan Lama Sekolah 12,7 tahun menjadi 12,71 tahun. Pada tahun 2022 Angka Harapan Hidup dari 73 tahun naik menjadi 74,01 tahun.
Kang DS berpesan agar keberhasilan yang telah dicapai tersebut jangan membuat terlena. Sebab dalam beberapa hal masih menyisakan persoalan-persoalan yang akan dihadapi, isu-isu strategis yang aktual di antaranya kemiskinan, daya beli, pengangguran, pelayanan publik, infrastruktur wilayah, jalan, irigasi, transportasi, air minum dan juga persampahan.
Sementara Kepala Bidang Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bandung, Anjar Pratama menjelaskan, rancangan perubahan RPJMD tahun 2021 -2026 tingkat Kabupaten Bandung merupakan puncak acara dari rangkaian perjalanan proses perencanaan pembangunan yang telah disusun melalui proses yang cukup panjang.
Mulai dari penyusunan rancangan teknokratik perubahan RPJMD, rancangan awal perubahan RPJMD, Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Perubahan tahun 2021 - 2026 yang telah dilaksanakan 6 Juli tahun 2023.
"Semua proses menuju musrenbang tersebut untuk memperoleh masukan atas prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang dihadiri para tokoh masyarakat, pakar, akademisi dan pemangku kepentingan lainnya, ditindaklanjuti musrenbang Rancangan Perubahan RPJMD 2021-2026," kata Anjar.
Dari hasil musrenbang ini diharapkan ada kesamaan pandang dan harapan dari seluruh pelaku pembangunan melalui pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, dan top down bottom up untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung menuju masyarakat yang sejahtera.(*)