KETIK, PACITAN – Musim panen durian di Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur telah dimulai. Pendapatan warga pun meningkat, bahkan bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
"Ini memang sudah mulai banyak yang musim panen," kata petani durian asal RT 2 RW 3, Dusun Nglaos, Desa Banjarjo, Sartuni , Kamis (31/8/2023).
Sartuni mengatakan, bahwa saat ini kebun miliknya mulai panen lima hari yang lalu dengan rata-rata 10 buah per hari. Prediksinya sekitar satu bulan mendatang buah sudah mulai banyak yang berjatuhan.
"Kalau masih awal-awal gini sedikit, belum ditunggu pohonnya, ya kalau tiap pagi atau sore rutin dilihat ke pohonnya. Ada yang jatuh atau tidak," imbuhnya.
Menurutnya, musim panen ini berdampak positif pada perekonomian, karena peningkatan penjualan durian secara langsung menguntungkan para petani serta pelaku usaha alias tengkulak. Termasuk di sektor pariwisata dan makanan lokal.
"Tahun lalu banyak pedagang membawa motor dan keranjang ke rumah, kadang juga nungguin di rumah untuk beli langsung dari petani dengan harga murah," lanjutnya.
Pembeli Feri sumringah saat mendapatkan buah durian incaranya. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Dia jarang menjual ke pedagang karena menawar dengan harga terlalu rendah. Seringkali, ia lebih memilih menjual ke konsumen langsung.
"Kami jualnya ya stabil ada yang Rp30 ribu sampai Rp50 ribu tergantung besar kecilnya. Tapi kalau harga dari pedagang tidak cocok ya saya jual sendiri ke yang lain, atau langsung ke pembeli," paparnya.
Ia mengungkapkan, kualitas buah durian yang sangat baik, dengan daging buah yang tebal, memang jadi incaran para pecinta durian dari berbagai daerah. Untuk jenis durian yang kurang bagus dapat dijadikan bahan minuman segar.
"Kadang juga ada yang dimakan tupai, atau tidak utuh. Sering juga ada pembeli untuk buat kolak, dawet untuk yang buahnya enggak bagus tapi masih bisa diolah. Itu kalau harganya ya Rp15 ribuan," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Sartuni, panen durian tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Bunga durian miliknya sempat banyak yang gugur akibat hujan.
"Alhamdulillah tetap jadi berkah dari Allah. Ya kalau cuacanya tidak hujan pas waktu lalu, mungkin lebih banyak lagi yang jadi buah," pungkasnya.
Saat kondisi cuaca cenderung mendukung, ditambah perawatan yang intensif, pohon durian bakal menghasilkan buah terbaik. Salah satunya milik nenek lima cucu itu, yang kini mulai diincar pembeli.
"Kalau durian Jawa lokal milik saya ini rasanya manis melekat seperti kopi alias pahit manis, memang khasnya begitu," ujarnya.
Sebagai informasi, biasanya musim durian berlangsung selama bulan Oktober hingga Desember. Sepanjang bulan tersebut adalah momentum surga bagi pecinta buah durian. Sebab, jumlah dan kualitas yang dihasilkan adalah yang terbaik.
"Sebulan insyaallah bisa untung jutaan," pungkas Sartuni (76) dengan wajah sumringah. (*)