KETIK, SURABAYA – Badan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD Hipmi) Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XV di Hotel Westin, pada Kamis 26 September 2024.
Ketua Panitia Musda XV BPD Hipmi Jawa Timur, Anthony Harsono mengatakan penyelenggaraan Musda ini dilakukan untuk mencari sosok pemimpin baru yang akan menduduki kursi Kepala BPD Hipmi Jawa Timur selama 3 tahun ke depan.
Dengan mengambil tema "Era Bisnis Baru Dengan Transformasi Digital" diharapkan para anggota Hipmi dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi.
"Musda ke-XV kali ini kami laksanakan untuk mencari pimpinan baru yang akan menakhodai BPD Hipmi Jatim,"terang Anthony, Kamis 26 September 2024.
"Memang setiap mencari pemimpin baru kami mengumpulkan para anggota dan BPC di kabupaten/kota untuk datang dan berkumpul," imbuhnya.
Nantinya proses pemilihan pemimpin BPD Hipmi Jawa Timur akan melalui rapat pleno yang akan diikuti oleh seluruh undangan. Setelah dipilih pimpinan yang baru, BPD Hipmi Jawa Timur akan merumuskan jajaran pengurus baru untuk masa bakti 3 tahun ke depan.
"Jadi setelah ketua umum yang ditetapkan, habis itu kita bentuk dewan formatur yang akan menyaring calon pengurus baru," tambahnya.
AHY saat datang dan menyapa para peserta Musda XV BPD Hipmi Jawa Timur. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Pada kesempatan yang sama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turut hadir di Musda ke-XV Hipmi Jatim menuturkan, jika keberadaan Himpi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan juga nasional.
Keberadaan usaha punya peran yang sangat penting untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
"Tentu dalam hal ini pemerintah memiliki andil menciptakan iklim ekosistem sekaligus menata regulasi dan birokrasi yang responsif dan adaptif," tuturnya.
Terlebih dari tema yang diangkat "Era Bisnis Baru Melalui Transformasi Digital" ini juga menjadi tantangan yang harus hadapi.
Banyak peluang dari transformasi digital tetapi juga ada hal-hal yang perlu dilakukan mitigasi bersama termasuk landscape bisnis yang akan terus berkembang dan mengalami adaptasi yang baru.
"21 tahun lagi kita masuk di yang kita harapkan menjadi masa emas keemasan yaitu Indonesia emas 2045 disini kita berharap dengan teknologi, Indonesia bisa menjadi negara maju," pungkasnya.(*)
