KETIK, MALUKU UTARA – Moti merupakan nama tempat yang punya makna khusus bagi masyarakat Maluku Utara. Sebab, di tempat inilah diadakan momen yang amat bersejarah, yang terjadi sekitar 700 tahun silam.
Momen itu adalah Moti Verbond, yakni konfederasi empat kerajaan yang disebut Maloku Kie Raha di tahun 1322.
Maloku Kie Raha adalah sebutan untuk empat kerajaan yang berkuasa saat itu. Yakni Bacan, Jailolo, Tidore dan Ternate.
Momen 7 abad silam itulah yang kemudian menginspirasi apa yang saat ini disebut Moti Verbond 2023. Yakni sebuah gelaran puisi yang terinspirasi momen konfederasi Moti Verbond 1322.
Tidak hanya bermuatan soal literasi sejarah, banyak puisi yang ikut meramaikan pagelaran yang pernah di jalankan almarhum Burhan Ismail yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Ternate.
Yang menarik diantara puisi yang ikut meramaikan Moti Verbond 2023 yang di direncanakan berlangsung tanggal 11 sampai 12 Agustus di Kecamatan Moti. Salah satunya adalah puisi King Laef dan D'Facto yang akan di bacakan Amal Hasanuddin dan sudah di unggah ke akun Youtube D'Facto Rap.
Puisi dengan judul "Kasih Dari Tuanane" seakan memasung pikiran dan hati untuk pulang kembali mengingat sejarah masa lampau yang bukan saja menarik untuk di kenang. Namun, menjadi pelajaran akan jati diri sejarah dan anak cucu orang Maloku Kie Raha.
Bukan saja pesan sejarah dan implementase yang di sampaikan dalam puisi ini. Lebihnya, ada pesan kearifan lokal dan budaya islam Maluku Utara menyangkut pelajaran diri dalam memaknai perjalanan panjang hidup dan penghidupan.
"Kembang desa dari kaki gunung Tuanane
Perahu membawa sukun dengan tekad cucu Fune
Tempat ia lahir..
di situlah perjanjian lima kerajaan di adakan..
Tanah menyuburkan sejarah tak alpa Loloda di ingatan"
Demikianlah penggalan bait puisi Kasih Dari Tuanane D'Facto Rap.
Untuk bisa menikmati puisinya, kita dapat mengklik link di bawah ini. (*)