KETIK, BENGKULU – Misi dagang dan investasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Hotel Grage, Bengkulu, Senin (3/6/2023) berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp. 192.695.000.000. Komoditas pakan udang dan ikan mencatatkan transaksi tertinggi.
Nilai transaksi ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya senilai Rp 168 miliar. Diikuti oleh 200 pelaku usaha dari kedua provinsi, kegiatan ini diharapkan menjadi momen bertemunya para trader dan buyer sekaligus sebagai ajang untuk saling menggali potensi perdagangan antar dua provinsi.
"Insya Allah dengan pasar yang semakin terkoneksi dan semakin luas maka tenaga kerja juga akan makin banyak yang terserap dan pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi ini akan semakin terus membaik," ujar Gubernur Khofifah
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengatakan, selain transaksi dagang dan investasi, dalam momen ini juga dilakukan perjanjian kerjasama antara Kepala OPD Jatim dan Bengkulu, BUMD, KADIN serta IWAPI dari kedua provinsi. Hal ini merupakan sinergitas dan kolaborasi yang akan menentukan signifikansi dari seluruh usaha yang kita dilakukan.
Pada Triwulan IV 2022, net ekspor perdagangan antar daerah provinsi Jawa Timur menunjukkan surplus Rp 323,47 triliun, sungguh potensi ekonomi yang cukup besar.
"Hal ini tidak terlepas dari peran serta dan kerja sama yang baik dari provinsi-provinsi mitra, dalam mendukung perdagangan antar wilayah dengan Jawa Timur," ungkapnya.
Gubernur Khofifah berfoto dengan salah satu pelaku UMKM di Bengkulu. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Mantan Menteri Sosial RI tersebut menuturkan komoditas kopi robusta Bangkulu memiliki potensi untuk berkolaborasi dengan kopi robusta Jawa Timur. Mengingat eksportir kopi dari Jawa Timur cukup besar.
"Pada posisi seperti inilah kembali betapa sinergi dan kolaborasi adalah bagian yang sangat penting bagi suksesnya perdagangan diantara kedua provinsi ini," tuturnya
Sementara itu, Sekdaprov Bengkulu Hamka Sabri menuturkan kerja sama antara Jawa Timur dengan Bengkulu tidak hanya bersifat seremonial. Akan tetapi sudah terlihat bahwa keduanya saling membutuhkan dan melengkapi.
"Kita belum pernah merasakan kehadiran kerjasama bisnis seperti yang kita rasakan pada saat ini. Tapi ini bisa terjadi atas pemikiran-pemikiran cemerlang dari ibu Gubernur," terangnya.
Ke depan, Hamka optimis, misi dagang menjadi penguatan yang mampu dijadikan sebuah instrumen kekuatan nasional untuk mempertahankan ketahanan ekonomi nasional. (*)