KETIK, MEDAN – Menyikapi maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap terhadap perempuan, Ketua Umum Kohati Badko HMI Sumatera Utara Tutut Wijayanti mengajak para perempuan jika mereka harus merdeka, minimal terhadap dirinya sendiri.
Berdasarkan data dari Komnas perempuan, sepanjang 2024 ada 34.682 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan. Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian banyak pihak.
"Perempuan harus bisa merdeka atas dirinya sendiri. Serta harus selalu merasa nyaman dalam beraktifitas dilingkungan manapun," jelas Tutut di Talk Show dengan Tema "Perempuan Merdeka", Minggu 1 September 2024.
Lebih lanjut bersama dengan 12 komunitas meliputi Indonesia Membaca, Medan Membaca, Forum Indonesia Muda, FITRA Sumatera, Pos Bloc, Ngobrol Buku, Teater Rumah Mata, KOMPAK Sumut, Cerita Baik Foundation, The Neste, Rumah Baca Mandai, dan SPAK. Kohati Badko Sumut berharap perempuan mampu memaknai kemerdekaan bagi negara maupun dirinya sendiri.
"Setiap Perempuan itu istimewa dengan berbagai karir pilihannya. Hakikat merdeka adalah bebas memilih dan menjadi bermakna," tambahnya.
Perempuan harus bisa berkembang dengan menjadi versi terbaik dari dirinya. Salah satunya dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya, agar mereka mampu berkontribusi diberbagai sektor baik di pemerintahan maupun swasta.
Perempuan harus kreatif, karena dunia bergerak dengan cepat dan dinamis, dimana gagasan baru ditimpa dengan gagasan baru lagi, dan hal ini terjadi dengan cepat. Saat ini sudah banyak perempuan yang mendobrak status quo dan membuka jalan dalam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni dan banyak lagi.
"Kita percaya bahwa perempuan mampu menempati posisi-posisi strategis yang berdampak untuk perempuan lain, dan mampu menyuarakan untuk kepentingan perempuan lainnya," pungkasnya.(*)