Agenda Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 merupakan salah satu event besar dalam mewujudkan sistem demokrasi yang diamanahkan konstitusi. Dalam Pemilu 2024, rakyat Indonesia akan memilih kepala daerah, anggota legislatif pusat dan daerah, Presiden dan Wakil Presiden.
Oleh karena itu, eskalasi politik diperkirakan akan terus meningkat dan memanas, terlebih Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden telah memulai kampanye dengan mengeluarkan narasi-narasi panas yang saling menjatuhkan dan mempromosikan keunggulannya masing-masing.
Dalam mewujudkan Pemilu damai dan berkarakter, dibutuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap politik dan perkembangannya yang dapat mempengaruhi seluruh lapisan aspek kehidupan masyarakat.
Salah satu upaya adalah dengan memahami bahwa politik merupakan bagian dari hak yang melekat bagi rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Dengan demikian, penyelenggaraan pemilu dapat menjadi kesadaran dengan menghargai setiap pilihan orang lain.
Di sisi lain, Pemilu 2024 dapat menjadi pembelajaran politik bagi pemilih pemula. Pemilih pemula adalah orang-orang yang baru pertama kali berpartisipasi dalam politik dengan rentang usia sekitar 17-21 tahun. Mereka memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi terhadap keterlibatannya dalam Pemilu 2024.
Namun demikian, hal tersebut menjadi tantangan bagi mereka. Pasalnya, mereka memiliki pengetahuan yang kurang terhadap kondisi sosial dan dinamika yang terjadi di masyarakat.
Dalam hal memilih, mereka juga cenderung masih gamang, dan mudah berubah-ubah sesuai dengan informasi yang ada di sekitarnya. Pemilih pemula lebih mudah terpancing terhadap propaganda politik dan narasi kampanye hitam yang dapat memicu kebencian dan perpecahan.
Oleh karena itu, pemilih pemula harus dibekali dengan wawasan politik guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah eskalasi politik di Indonesia yang semakin meningkat.
Misalnya dengan mengadakan sosialisasi kepada pelajar SMA yang sudah berusia 17 tahun. Sosialisasi ini sangat penting dilakukan supaya bisa menumbuhkan kesadaran berpolitik secara sehat dan adil.
*) Naskah opini di atas merupakan kompilasi pemikiran dari pengamat politik dan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad). Berikut nama-namanya:
1. Jari Sastra Prasetya
2. Dony Damara
3. Ibnu Hidayat
4. Jaka Iwan
5. Ibnu Malik
6. Dirga Prayogi
7. Echie Lidya
8. Nawra Indrita
9. M. Andra
10. Joel Pratama
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id. Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi