KETIK, JEMBER – Masjid Roudhotul Muchlisin memiliki cerita perjalanan panjang di balik megahnya sekarang masjid itu berdiri. Pada mulanya di lingkungan Condro sudah berdiri masjid yang terletak di Jalan Gajahmada untuk kegiatan ibadah dan salat Jumat.
Dalam perkembangannya setelah masjid tersebut tidak mampu lagi menampung jamaah, maka pada tahun 1978 seorang dermawan Mohammad Beb Said mewakafkan tanahnya untuk dibangun masjid.
Warga Condro bersama tokoh masyarakat membentuk panitia pembangunan dan bahu membahu membangun masjid. Seluruh dana yang digunakan murni dari swadaya masyarakat dan donatur yang mengikhlaskan sebagian harta dan tenaganya.
Akhirnya pembangunan masjid dengan luas bangunan ±400 m² itu selesai. Kemudian KH. Achmad Mursyid selaku ketua panitia bersama warga bermusyawarah untuk memberikan nama masjid tersebut.
Jatuhlah pilihan dengan nama Roudhotul Muchlisin dengan arti tamannya orang-orang ikhlas. Serta masjid lama atau masjid di sebelah timur dinamakan Masjid Roudhotul Muchlisin II.
Seiring berjalannya waktu, kapasitas Masjid Roudhotul Muchlisin tidak mampu lagi menampung jamaah. Maka kembali dilakukan renovasi dan perluasan masjid.
Agar dapat kembali menampung jamaah masyarakat Condro dan sekitarnya. Termasuk para musafir yang singgah untuk beribadah, karena lokasinya yang sangat strategis di Jalan Gajah Mada nomor 180.
Selanjutnya pada ⁰Sabtu 13 Maret 2010 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Ketua Takmir KH. Achmad Mursyid sebagai tanda dimulainya renovasi pembangunan masjid.
Dari maket proyek dan rencana anggaran biaya renovasi masjid terkesan ambisius dengan skala bangunan dan biaya yang dibutuhkan.
Akhirnya pembangunan Masjid Roudhotul Muchlisin tersendat selama ±5 tahun lamanya karena keterbatasan dana.
Berkat Uluran Tangan Bupati Hendy
Pertengahan bulan Juni 2016, kemudian datang seorang putra daerah yang menyampaikan niatnya untuk membantu dan mengambil alih pembangunan Masjid Roudhotul Muchlisin sampai tuntas.
Keindahan di dalam Masjid Roudhotul Muchlisin membikin orang betah berlama-lama untuk beribadah. (Foto: Marno/Ketik.co.id)
Seorang putra daerah itu adalah Hendy Siswanto, yang kini menjabat sebagai Bupati Jember. Dengan sumber daya yang dimiliki, dalam kurun waktu ±2 tahun, masjid dengan arsitektur bergaya Turki dengan ornamen-ornamen kaligrafi dominan warna emas telah berdiri dengan megah.
Masjid dengan fasilitas 2 lantai yang mampu menampung sampai 2.000 jamaah, 9 kubah, 24 buah kamar mandi untuk muslimin dan muslimat, menara setinggi ±53 dengan 4 lantai untuk kantor yayasan, food corner Maccha Azzahra, air mancur, dan area parkir luas ±7.500m².
Akhirnya pada Senin 15 Mei 2017, Masjid Roudhotul Muchlisin diresmikan. Peresmian masjid dilakukan langsung oleh Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin bersama para Kiai dan alim ulama, Bupati Jember, pejabat Forkopimda, tokoh masyarakat dan warga Condro.
Kini Masjid Roudhotul Muchlisin tidak hanya sebagai ikon Kabupaten Jember dan sarana ibadah. Namun juga melibatkan sarana pendidikan, sosial budaya, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.(*)