KETIK, JAKARTA – Membuka perdagangan pada Rabu (15/2/2023), nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS terpantau melemah 7,5 poin atau minus 0,05 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya. Saat ini 1 Dollar AS senilai dengan Rp 15.174.
Pelemahan tidak hanya terjadi pada rupiah tetapi juga beberapa mata uang di kawasan Asia. Seperti Dolar Singapura turun 0,01 persen, Peso Filipina turun 0,19 persen, Ringgit Malaysia turun 0,33 persen, dan Won Korea Selatan melemah 0,47 persen. Termasuk Rupee India minus 0,05 persen.
Tidak hanya negara asia beberapa negara maju juga turut mengalami penurunan, Dolar Australia turun 0,14 persen, franc Swiss turun 0,05 persen, dan dolar Kanada minus 0,07 persen. Namun, poundsterling Inggris naik 0,04 persen dan euro Eropa stagnan.
Namun berbeda dengan negara negara di atas, terdapat beberapa mata uang negara Asia yang juga mengalami penguatan walaupun tipis, yakni Yen Jepang yang menguat 0,40 persen, Baht Thailand naik 0,07 persen disusul Yuan China menguat 0,01 persen.
Dilansir dari cnn Indonesia Senior Analis DCFX Lukman Leong mengungkapkan rupiah diprediksi melemah setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen naik 0,5 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Januari kemarin. Sementara secara tahunan (yoy), inflasi berada di level 6,4 persen. angka tersebut adalah perkiraan.
"Ini dapat sedikit mendukung rupiah, apalagi apabila surplus lebih besar dari perkiraan di kisaran US$3 miliar," kata Lukman
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.100 sampai Rp15.250 per dolar AS pada hari ini. (*)