KETIK, HALMAHERA SELATAN – Setelah dikebumikan pada Senin, (6/11/2023) di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Kota Ternate, terlihat sosok kakek tua yang duduk tepat di samping makam almarhum Bupati Halmahera Selatan, H. Usman Sidik.
Sosok kakek tersebut nampak dalam foto yang diabadikan salah satu pelayat almarhum H. Usman Sidik.
Sosok kakek tua tersebut jelas nampak mengangkat sebelah tangannya berdoa mengenakan kemeja kusut berwarna putih, memakai peci, menggunakan sarung, memakai sandal jepit, dan meletakkan sepenggal kantong plastik di mulutnya. Kakek tua itu berdoa berhadapan dengan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba yang berada tepat di dekat batu nisan pusara almarhum Usman Sidik.
Foto kakek tua itu tersebar di beberapa grup Whatsapp di Halmahera Selatan. Lalu siapa sosok kakek tua dalam foto itu?
Kakek tua tersebut bernama Ibrahim. Begitu informasi nama kakek dalam foto tersebut yang langsung didapat wartawan media online Ketik.co.id saat bercerita bersama sang kakek sekitar 3 tahun yang lalu.
Potret Tete Tu (Foto: Cecep for Ketik.co.id)
"Nama saya Ibrahim, Jangan bilang ke siapa-siapa kalau itu nama asli saya," kata kakek itu saat bercerita kepada wartawan Ketik.co.id sekitar tiga tahun silam.
Bahkan dalam suatu kesempatan tepat sebelum almarhum Bupati Usman Sidik mencalonkan diri sebagi calon bupati, kakek tua ini telah mengatakan mengenai sosok Bupati baru bernama Usman.
"Halsel Bupati baru mo! Usman, Usman yang nanti akan jadi Bupati," ucap kakek Ibrahim kepada salah satu sumber yang enggan namanya dipublish.
Itu terjadi pada saat sumber tersebut menanyakan sosok Bupati sebelum masa pencalonan Usman sidik tepatnya di awal tahun 2020.
Orang-orang di Halmahera Selatan khususnya di pulau Bacan lebih akrab mengenal dan menyapa kakek Ibrahim dengan panggilan 'Tete Tu' atau Papa Tu. Panggilan tersebut bermuara dari nama Sabtu, nama familiar yang diketahui warga Pulau Bacan dan sekitarnya.
Tete Tu adalah sosok berbudi pekerti luhur. Ia terbiasa meletakkan kantong plastik di mulutnya dengan alasan tak ingin bicara karena takut memfitnah. Meski pakaian yang selalu ia kenakan nampak compang camping dan kusut, itu tak sebanding dengan akhlak dan doanya yang makbul.
Tak banyak yang dapat duduk dan bercerita dengannya. Doa dan perkataannya terjaga dan selalu terbukti.
Dalam cerita para warga di Pulau Bacan seperti yang disampaikan Rustam Hasib, salah satu tokoh masyarakat di Bacan, Tete Tu pernah berlari dan membawa sebongkah peluru yang ingin diantarkan ke Palestina. Padahal jarak yang ditempuh dari pulau Bacan ke Palestina sangat jauh. Lalu apa yang dipakai Tete Tu untuk mengantar peluru tersebut?
Selain itu, beberapa warga yang pergi haji, ada yang sempat menjumpai Tete Tu di Masjidil Haram. Atau di seputaran Ka'bah ketika sedang berlangsung tawaf.
Beberapa bulan terakhir di tahun 2023, wartawan media ini belum bersua dengan Tete Tu. Bertepatan dengan dipanggil pulangnya H. Usman Sidik oleh Allah SWT, Tete Tu terlihat di dalam sebuah foto duduk di samping makam almarhum Bupati Usman Sidik. Untuk mendoakan almarhum sang bupati.
Hingga kini, belum ditemukan sumber yang memberi keterangan dengan siapa dan menggunakan apa Tete Tu dari pulau Bacan menuju kota Ternate untuk menghadiri pemakaman almarhum bupati Usman Sidik. (*)