KETIK, SURABAYA – Ari Dharminalan Rudenko, tampil memukau di Hari Jadi ke-79 Jawa Timur bersama sekitar 300 penari lainnya, Sabtu, 12 Oktober 2024 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Pria asal Amerika Serikat ini membawakan tari kontemporer bersama rekannya Martina Feiertag, seorang Choreographer Dancer dan penari profesional asal Jerman.
Ditemui Ketik.co.id sebelum pentas, Ari Rudenko sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kehadirannya di Hari Jadi Jatim ini karena diundang oleh rekan baiknya.
Doktor lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini merasa senang ikut berpartisipasi dalam kemeriahan acara Hari Jadi Jatim.
Ari Rudenko saat menampilkan tarian kontemporer di Gedung Grahadi Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
“Saya bawa tari kontemporer sama Martina. Saya diundang sama rekan-rekan baik di sini, jadi senang bisa ikut mendukung acara,” ungkap Ari.
Sedikit bercerita, sedari awal dia memang sangat tertarik dengan tari tradisional Indonesia. Inilah yang menjadi alasan mengapa Ari jauh-jauh datang dari Amerika Serikat, tak lain hanya untuk belajar tari.
Dirinya sempat menempuh pendidikan di ISI Denpasar dan mendalami tradisi Bali. Dan saat ini, Ari baru saja menyelesaikan pendidikan S3-nya di jurusan Penciptaan Tari ISI Solo.
“Sudah 14 tahun saya di Indonesia. Dari awal ketertarikan saya di tari tradisional,,” beber doktor yang sukses mengangkat disertasi berjudul Ghosts of Hell Creek: Pertunjukan Paleoart oleh Prehistoric Body Theater itu.
Ari dan Martina ketika naik delman menyapa para penonton (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Benar saja, ketika tampil di hadapan Pj Gubernur Adhy Karyono beserta pejabat lainnya, Ari dan Martina sukses menarik perhatian para undangan dan hadirin dengan gerakan tarian modern yang luwes nan indah.
Keduanya tampak serasi membawa setiap gerakan. Apalagi mereka tampil bersama dengan ragam tari lainnya. Mulai dari Tari Reog Ponorogo, Balet, Hip Hop, tari Pendet khas Bali, tari Dongkrek Madiun, tari Sajojo khas Papua dan sebagainya.
Tak hanya menari, dari arah timur Gedung Grahadi, keduanya berhasil memikat penonton dengan menaiki delman bak raja dan ratu. Semua penampilan mereka beserta ratusan penari lainnya sangat indah dan memukau.
“Saya seringkali tampil di acara besar seperti ini. Seperti tahun lalu di acara Kemerdekaan Indonesia,” kata Martina. (*)