KETIK, PACITAN – Memasuki musim penghujan, kecenderungan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur perlu diwaspadai.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, sepanjang tahun 2023 lalu, tercatat 221 kasus DBD. Angka ini turun signifikan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 279 kasus.
Meski demikian, Dinkes Pacitan tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida mengatakan, penurunan kasus DBD pada tahun 2023 dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya gencarnya fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta musim kemarau yang panjang.
“Pada tahun 2023, kemarau cukup panjang sehingga dapat meminimalkan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,” kata Farida, Rabu (10/1/2024).
Untuk mencegah lonjakan kasus DBD di musim penghujan ini, Dinkes Pacitan akan kembali menggencarkan PSN. Selain itu, sosialisasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga akan terus dilakukan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M plus, yaitu menutup, menguras, mengubur, dan menerapkan PHBS,” ajak Farida.
Farida menambahkan, nyamuk Aedes aegypti hidup di lingkungan yang kurang bersih. Sehingga penerapan PHBS sangat penting, terutama di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. (*)