KETIK, BATU – Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar atau Mas Gum menyiapkan langkah Strategis untuk menghadapi bonus demografi di Kota Batu.
Diketahui, pada tahun 2030 nanti, secara umum Indonesia akan berada pada puncak periode bonus demografi. Secara khusus Kota Batu juga akan mendapatkan periode bonus demografi tersebut.
Hal ini terlihat dari mayoritas penduduk Kota Batu saat ini didominasi oleh usia produktif (usia pada rentang 15-59 tahun) yang jumlahnya mencapai 145,91 ribu atau 65,81 persen dari total populasi.
Sedangkan usia anak-anak (umur 0-14 tahun) serta usia lanjut yang berumur lebih dari 60 tahun masing-masing sebesar 21,51 persen dan 12,68 persen.
Menurut Ketua Tim Media Center Koalisi Pemenangan GURU (Gumelar-Rudi) H. Cakra Negara, bonus demografi akan berdampak pada angkatan kerja. Yakni dengan meningkatnya jumlah orang usia produktif.
Sehingga, negara memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, usaha, bisnis dan industri. Pada gilirannya, dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi khususnya untuk Kota Batu.
"Maka dari itu, untuk menyiapkan bonus demografi di Kota Batu ini diperlukan sosok pemimpin yang memahami anak muda," katanya, Selasa 8 Oktober 2024.
Mengacu pada puncak bonus demografi pada tahun 2030, di tahun 2024 hingga 2029 ini adalah waktu yang paling penting untuk menyiapkan semua infrastruktur dan program yang mendukung, dan bisa memfasilitasi skill maupun minat anak-anak muda khususnya di Kota Batu.
Sehingga saat memasuki periode tersebut, Cakra optimistis Kota Batu bisa menjadi kota maju dan kota wisata terbaik di Indonesia karena memiliki banyak SDM yang unggul dari pemuda-pemudinya yang turut serta bekerja dan membangun Kota Batu tercintanya, sehingga akan semakin dikenal baik secara nasional maupun mancanegara.
“Untuk memaksimalkan keuntungan dari bonus demografi ini, kita perlu memilih calon pemimpin (Walikota) yang fokus pada peningkatan kualitas individu melalui pendidikan serta pelatihan, memajukan sektor pekerjaan, mengatur pertumbuhan jumlah penduduk, dan memperbaiki standar kesehatan masyarakat," urainya.
Cakra melihat gagasan itu ada pada langkah Plpaslon Gumelar-Rudi (Guru) yang konsen terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas penting dalam mengoptimalkan bonus demografi.
Ia meyakini, investasi dalam pendidikan dan pelatihan menjadi kunci untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
“Saya senang dan kagum dengan sosok Mas Gum. Beliau punya kemampuan yang cukup untuk memimpin Kota Batu dalam menyiapkan bonus demografi yang akan terjadi di Kota Batu,” tambahnya.
Sebagai informasi, selain pernah kuliah di Boston, USA, STIE Surabaya, dan S2 di UNAIR, Mas Gum sejak usia 21 tahun sudah memegang empat perusahan, salah satu perusahaannya bergerak di bidang IT. Di mana teknologi akan berperan cukup penting dalam menghadapi tantangan ke depan khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM).
“Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Mas Gum, sehingga saya cukup paham apa yang menjadi cita-citanya untuk Kota Batu ini, salah satunya dalam mewadahi keresahan dan kebutuhan anak muda Batu," jelasnya.(*)