KETIK, PACITAN – Desa Arjowinangun, Kabupaten Pacitan menjadi sorotan karena dukungan luar biasa mengalir untuk calon Kepala Desa (Kades) potensial, Ahmad Dwi Cahyadi, yang akrab dipanggil Cang May oleh warga setempat. Cak May sehari-hari bekerja sebagai juru parkir alias jukir.
Dalam sebuah momentum penting bagi proses demokrasi di desa tersebut, Cang May secara resmi mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Kades dalam Pilihan Kepala Desa atau Pilkades pada tanggal 26 Agustus mendatang.
Keputusannya ini pun menarik perhatian dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat di Arjowinangun, khususnya kalangan pemuda.
Salah seorang warga Arjowinangun yang ikut berkontribusi dalam kampanye, Udi Sumarli (64) mengatakan bahwa Cang May dikenal sebagai tokoh yang memiliki keterlibatan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan pengembangan desa.
"Kalau pak Ahmad (Cang May) sendiri, dia itu orangnya sangat sopan, bagus, terus istilahnya itu rasa kesosialannya ke orang lain itu sangat bagus. Ya yang jelas anak muda sangat mendukung, yang tua pun ikut mendorongnya maju," katanya, Selasa (22/8/2023).
Dikenal sebagai sosok yang supel, berjiwa sosial sedari dulu, keputusannya untuk maju sebagai calon kades mendapat tanggapan positif dari warga lainnya, beberapa menganggapnya sebagai sosok yang mampu mewujudkan visi dan misi untuk perubahan positif di desa.
"Sejauh ini kan banyak orang lain menganggap sepele, tapi bagaimana mungkin seorang juru parkir itu malah berpikir luar biasa terhadap masing-masing RT awalnya, tiba-tiba ada pemikiran bagaimana membuat maju anak muda dusun," jelas salah seorang warga, Mas Keris sapaan akrabnya.
Suasana Karnaval Kampanye Swasembada Warga Arjowinangun Pacitan. (Foto: Mas Keris for Ketik.co.id)
Salah satu ciri khas dukungan untuk Cang May adalah semangat kebersamaan dan gotong royong yang dipancarkan oleh warga. Masyarakat Arjowinangun secara mandiri mengorganisir berbagai kegiatan untuk mengumpulkan dana dan dukungan untuk kampanye Cang May.
Berbagai kelompok, mulai dari pemuda hingga ibu-ibu rumah tangga, turut berpartisipasi dalam upaya ini.
"Hanya seorang juru parkir, yang mungkin bisa dikatakan jauh lah dari kata pengalaman, atau makan garam birokrasi. Tapi beliau datang dari sebuah rasa tulus untuk bagaimana nanti membangun desa. Yang jelas ini berkat hadirnya dia kepada masyarakat sejak dulu," lanjutnya.
Diwujudkan dalam bentuk karnaval kampanye yang di helat pada Senin (21/8/2023) kemarin. Tampak ratusan warga berpakaian unik dengan beragam model, bernuansa kemiliteran dan kemerdekaan.
"Menurut saya yang mendukung itu luar biasa banyak, jujur suatu hal yang unik juga. Karena ini muncul dari inisiatif warga sendiri, bagaimana merancang kampanye, dan kebutuhan dia lainnya. Jadi justru sampai membuat kapal tempur, tank dan segala sesuatunya memang timbul dari anak muda," ungkapnya.
Cang May terharu dan bersemangat atas dukungan yang diberikan oleh warga. Apalagi ini merupakan hal yang tak terduga mengingat ini merupakan langkah perdananya mencoba melenggang di kancah birokrasi.
"Saya sungguh berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Arjowinangun. Saya merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras demi mewujudkan perubahan positif yang kami inginkan bersama," ujarnya dengan penuh semangat.
Cang May saat ini menjadi tukang parkir di depan Bank BRI Arjowinangun. Sebelumnya, pernah bekerja sebagai kondektur di Biro Bus Aneka Jaya selama 17 tahun, pasca dilanda Covid-19, ia beralih profesi sebagai tukang es keliling di sekitar Pasar Arjowinangun, Pacitan.
"Dulu sempat jualan es keliling tapi pendapatan tidak stabil, lalu saya bekerja jadi tukang parkir. Kalau saat ini istirahat parkir mau nyalon Kades Arjowinangun," tuturnya.
Besarnya dukungan yang mengalir oleh warga setempat, ia optimistis untuk memajukan desa, berlandaskan sosial, kejujuran dan persatuan.
"Pengin memajukan Desa Arjowinangun yang pada dasarnya merupakan termasuk pusat keramaian di Pacitan, supaya semakin maju. Waktunya yang muda berani berbeda," tegasnya.
Pilkades Serentak di Pacitan termasuk desa Arjowinangun dijadwalkan akan dilangsungkan pada Sabtu (26/8/2023) mendatang. Dukungan yang besar dan semangat gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat memperlihatkan bahwa Cang May memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan dan kemajuan desa.
"Semoga anak muda ini bisa tercapai apa yang dicita-citakan. Syukur-syukur ini bisa menjadi percontohan desa-desa lain, bahwa ini bukti masyarakat semakin cerdas dalam memilih pemimpin ke depan," jelas Udi Sumarli dengan penuh harapan. (*)