KETIK, JAKARTA – Seiring dengan meredanya kasus Covid-19 dan berbagai negara mulai membuka diri untuk wisatawan asing. Berbagai destinasi wisata terlihat kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu tujuan wisata favorit adalah wilayah Asia Tenggara, hal ini tak lepas dari lanskap alamnya yang sangat indah dipadu dengan iklim tropis yang hangat.
Melansir VN Express, saat ini Malaysia menduduki peringkat pertama sebagai negara Asia Tenggara dengan jumlah kunjungan turis terbanyak yakni mencapai 26,1 juta turis asing sejak Januari hingga November 2023.
Sedangkan Thailand menduduki peringkat kedua dengan jumlah 24,6 juta wisatawan pada periode yang sama. Selanjutnya disusul Singapura yang berada di tempat ketiga dengan 12,4 juta wisatawan dan Vietnam dengan 11,2 juta turis asing.
Sementara Indonesia harus puas menempati peringkat kelima dengan jumlah turis sebanyak 9,5 juta, lalu Filipina di posisi keenam dengan 4,6 juta dan Kamboja berada di posisi ketujuh dengan 4,4 juta turis.
Semenjak meredanya Covid-19, banyak negara di Asia Tenggara yang melonggarakan aturan visanya bagi wisatawan asing. Hal ini dilakukan untuk kembali menghidupkan sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat melonjaknya kasus Covid-19.
Ramainya wisatawan di Malaysia tak lepas dari kebijakan mereka memberlakukan aturan bebas visa selama 30 hari bagi warga negara China daratan dan India. Hal yang sama juga diikuti oleh Negeri Gajah Putih, Thailand untuk menarik wisatawan sebanyak-banyaknya.
Pemerintah Indonesia saat ini masih menyeleksi 20 negara yang diusulkan untuk mendapat fasilitas bebas visa kunjungan dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang datang ke tanah air.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2024 bisa berada di angka antara 12,5 juta sampai 14 juta.
"Hal ini akan diputuskan dan dituangkan dalam bentuk kebijakan setelah mendapat arahan dari Bapak Presiden akhir tahun ini atau awal tahun depan,"jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.(*)
