KETIK, SURABAYA – Masyarakat Surabaya Raya mayoritas anak-anak muda menggelar aksi demonstrasi menyuarakan pembangkangan konstitusi di depan Tugu Pahlawan pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Menurut pantauan Ketik.co.id, awalnya masa masyarakat Surabaya Raya hanya berjumlah puluhan, namun pada saat pukul 11.20 WIB anak-anak muda berkumpul di depan Tugu Pahlawan hingga berjumlah ratusan masa.q
Anak-anak muda ini mayoritas kompak mengenakan hitam karena menggambarkan duka pada hukum di Indonesia.
Thanthowy Samsudin Koordinator Aksi Demo di depan Tugu Pahlawan, menjelaskan aksi ini pihaknya menuntut 3 hal yang merupakan tuntutan. Semuanya sama dengan seluruh elemen masyarakat yang sudah jengah dengan negara ini.
Ia menjelaskan, cara penguasa dan para elit, berusaha menguasai kepentingan mereka sendiri.
"Tuntutannya ada 3, pertama kita kawal putusan MK tentang Threshold dan batas umur dan juga bahwa jadikan Mahkamah Konstitusi sendiri sebagai UU tertinggi, gak boleh ada kelompok orang, keluarga yang harus diutamakan," terang Dosen Management Unair ini.
Anak-anak muda menyuarakan pembangkangan konstitusi di Surabaya. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Ia tegas, menyuarakan akan menolak
dinasti politik dari manapun dari Jokowi, Prabowo.
"Gak boleh ada keistimewaan bahwa setiap warga negara, setiap anak bangsa memiliki hak yang sama terhadap politik dan itu yang paling buruk terjadi pasca reformasi, terutama Jokowi," paparnya.
Mengenai tujuan menyelenggarakan aksi ini, Ia menjelaskan demonstrasi ini bagian dari mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurutnya, adanya situasi saat ini harus mendidik diri kita sendiri dan masyarakat bahwa kita harus paham politik.
"Kita semua akan terdampak, kita turun ke jalan, kita ramaikan di media sosial, kasih paham ke bapak ibu semuanya gak boleh ada kesewenang-wenangan. Itu mengingkari apa yang dicita-citakan founding father," jelasnya.
Gabungan elemen masyarakat ini menyuarakan 3 tuntutan mulai dari revisi UU Pilkada hingga putusan MK.
Pembangkangan konstitusi oleh Presiden Joko Widodo dan partai politik pendukungnya harus dilawan demi supremasi konstitusi dan kedaulatan rakyat. (*)
