KETIK, BANGKALAN – Puluhan massa melakukan unjuk rasa di depan pintu masuk Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Mako Lanal) Batuporon Jl. Mawar No.33 Batuporon Bangkalan.
Massa menuntut Lanal Batuporon mengakomodir aspirasi masyarakat, terkait dengan peran Lanal Batuporon dalam Pilkada serentak 2024.
Ternyata unjuk rasa tersebut dalam rangka persiapan tangkal darurat pengamanan pelaksanaan pilkada serentak di Kabupaten Bangkalan.
Prajurit PHH usir massa dari pintu masuk Mako Lanal Batuporon (17/10/2024) (Foto.Ismail Hs/Ketik.co.id)
Secara umum simulasi ini dimaksudkan unruk mengukur kesiapan prajurit Lanal Batu Poron dalam menghadapi gangguan stabilitas nasional.
Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Dr. Moch. Anton Maulana mengatakan, skema yang dilakukan dalam simulasi ini, menggunakan pendekatan persuasif. Massa yang memaksa masuk dihadang prajurit Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal).
Langkah selanjutnya jika masih belum bisa terkendali, sesuai SOP, maka lapis kedua memfungsikan Pasukan Huru-Hara ( PHH).
"Jika mereka memaksa masuk dan mulai melakaukan pembakaran ban atau merusak fasilitas umum, maka dilakukan peringatan pertama sampai ketiga," urainya, Kamis 17 Oktober 2024.
Bila massa masih terus memaksa langkah terakhir dipasrahkan pada sniper untuk melakukan tindakan terukur dan melumpuhkan.
"Karena fokus pengamanan kita adalah obyek vital nasional, maka SOP kami harus ada sniper, (Penembak jitu ) karena apabila obyek vital nasional ini sudah bisa ditembus oleh pendemo, akan berakibat fatal," tegasnya. (*).