KETIK, MADIUN – Selama bulan Ramadan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa aktif melakukan safari Ramadan dengan tarawih keliling Jawa Timur serta berkunjung dan menjelajahi masjid-masjid legendaris di kabupaten kota di Jawa Timur.
Di masjid masjid itu, Gubernur Khofifah melakukan sholat Tarawih bersama jamaah , membagi beras, serta berziarah ke makam para ulama/habaib leluhur yang memiliki peran besar dalam pembangunan peradaban dan keagamaan di Jawa Timur.
Salah satunya saat Gubernur Khofifah salat Tarawih di Masjid Jami' Gresik yang di dalamnya juga terdapat makam Habib Abu Bakar Bin Muhammad Umar Assegaf yang terletak di dalam Masjid Jami’ Kabupaten Gresik, Minggu (26/3/2023) lalu.
Dalam ziarahnya Gubernur Khofifah mengatakan, kehidupan Habib Abu Bakar Assegaf memiliki keteladanan yang luar biasa. Antara lai tentang kesalehan, keilmuan dan kesederhanaan pribadi Habib Abu Bakar Assegaf.Khofifah saat mengunjungi Masjid Agung Sewulan di Madiun.( Foto: Humas Pemprov Jatim)
"Selain sederhana, beliau orang yang salih dan alim, dikenal memiliki karomah dari Allah," ujarnya.
Menurut Gubernur Khofifah, dari berbagai referensi semasa hidup Habib Abu Bakar Assegaf merupakan pemimpin wali sedunia. Sehingga, Habib Abu Bakar mendapat julukan Al Qutb atau pimpinan para wali.
Untuk mengenang perjuangannya sebagai seorang ulama, di Gresik terdapat tradisi haul setiap tahun yang bertepatan 17 Dzulhijjah. Pusat acara difokuskan di kediamannya Jalan KH. Zubair dan Masjid Jami’ Gresik depan alun-alun.
"Acara ini selalu menjadi magnet bagi ribuan peziarah yang datang dari banyak penjuru negeri khususnya masyarakat Jawa Timur maupun tokoh-tokoh politik," tandasnya.
Tidak hanya itu, safari Ramadan Gubernur Khofifah berlanjut di malam ketujuh Ramadan 1444 Hijriyah, ia melakukan salat Tarawih dilanjutkan berziarah ke makam leluhur Gus Dur yakni Kiai Ageng Basyariah, di Dusun Sewulan Wetan, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (28/3/2023) malam.
Gubernur Khofifah menyebut, Kiai Ageng Basyariah ini adalah sosok ulama yang konsisten mengajarkan nilai-nilai spiritual sebagai lokomotor perubahan. Salah satu keberhasilan Kiai Ageng Basyariah ialah memperjuangkan Sunan Pakubuwono II dalam perebutan tahta Mataram Kartasura melawan Sunan Kuning.
"Kiai Ageng Basyariah ini adalah pemimpin juga ulama. Dengan kedalaman ilmu agama yang dia miliki, Kiai Ageng berperan besar atas kembalinya kekuasaan Kasunanan Pakubuwono II," katanya.
Dihimpun dari berbagai sumber, Kiai Ageng Basyariah atau Raden Mas Bagus Harun adalah leluhur dari presiden keempat RI KH. Abdurrahman Wahid dari KH. Wachid Hasyim. Kiai Ageng Basyariah ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, alim, dan tawadhu.
Tahun 1.740 M, Kiai Ageng Basyariah mendirikan Masjid Agung Sewulan yang hingga saat ini masih berdiri kokoh.Masjid Agung Sewulan ini memiliki corak bangunan khas Jawa yang tetap dipertahankan, atap yang terdiri dari tiga susun, disertai kolam air untuk cuci kaki, dan gapura yang kokoh.
"Masjid tempat kita salat tarawih ini adalah peninggalan Kiai Ageng Basyariah, semoga kita semua mampu meneladani beliau, ketawadhuannya dan bagaimana menjadi pemimpin yang juga ulama" harapnya.
Sebelum berziarah, Orang nomor satu di Jatim ini bersama Bupati Madiun Ahmad Dawami dan Wakil Bupati Madiun Hary Wuryanto melaksanakan salat tarawih berjamaah bersama masyarakat Desa Sewulan di Masjid Agung Sewulan.
Selain melakukan safari ramadan sembari salat Tarawih dan berziarah, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga membagikan 400 kantong beras yang masing-masing beratnya 3 kg kepada seluruh jamaah salat Tarawih. (*)