KETIK, MALANG – Ratusan warga terpaksa gagal menukarkan uang dalam program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang. Hal tersebut disebabkan kuota yang diberikan hanya terbatas paa 3.000 penukar saja.
Sejak pukul 08.00 WIB, gerbang menuju Gedung Kartini telah ditutup. Alhasil masih banyak warga yang memutuskan menunggu di luar gerbang sembari berharap mendapatkan kesempatan untuk menukarkan uangnya.
Salah satunya ialah Indah, warga Kacuk, Kecamatan Sukun yang datang sejak pukul 08.00 WIB. Ia pun mengaku merasa kecewa dengan pembatasan kuota tersebut.
"Saya ke sini sudah ditutup, katanya kuotanya habis. Lah kok cuman disediakan 3.000 (kuota) katanya orang-orang banyak yang datang dari jam 02.00 WIB (dini hari)," keluhnya.
Tak ingin kekecewaannya berlarut, ia pun memutuskan untuk kembali pulang dan enggan menunggu layaknya warga yang lain. Ia tak ingin waktu yang ia gunakan untuk menunggu mendapatkan antrian terbuang sia-sia.
"Ya kecewa, kok ada kuota-kuotanya. Saya pulang, iya kalau selesainya siang, lah kalau sore. Kan mending balik saja," lanjutnya.
Hal serupa juga terjadi pada Sohib, warga Jalan Pelabuhan Kamal, Kecamatan Sukun. Ia berencana menukarkan satu paket uang berisi Rp 3,8 juta namun rencana tersebut harus kandas.
"Baru datang ke sini, mau penukaran uang satu paket tapi kok sudah tutup. Ini untuk penggunaan pribadi saat lebaran, tidak ada keluarga yang titip. Ya kalau ada yang membutuhkan juga nanti dikasih," jelasnya.
Menurutnya penukaran uang pada tahun lalu tidak serumit saat ini. Terlebih pelaksanaan Program Serambi saat ini hanya berlangsung dalam satu hari saja, berbeda dengan tahun sebelumnya hingga empat hari.
"Habis ini ya pulang. Sebenarnya mau usaha nyari lagi tapi ya bagaimana. Padahal tahun kemarin enggak sesulit ini," paparnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febriani menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. Penukaran uang juga dapat dilakukan di beberapa bank lain pada 1-4 April 2024.
"Kami juga menyediakan outlet lain di perbankan tanggal 1-4 April 2024 karena biasanya habis THR-an mulai menukarkan lagi. Selain di sini juga ada di perbankan," ujar Febriani.
Selain itu ia juga mendorong agar masyarakat dapat melakukan transaksi atau membagikan THR secara non tunai. Hal tersebut tentunya lebih memudahkan masyarakat tanpa perlu repot mengantre sejak dini hari.
"Ini juga tadi kami mendorong penggunaan non tunai. Seperti kami sampaikan, kita waktu melakukan berkah ramadan ke keluarga bisa juga melalui transfer. Mungkin nominalnya bisa lebih besar kemudian bisa pakai Qris," jelasnya.
Kuota Penuh, Ratusan Warga Kota Malang Gagal Tukar Uang
Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang
28 Maret 2024 07:45 28 Mar 2024 07:45