KETIK, SURABAYA – Di tengah masa kampanye, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD mengunjungi salah satu warung kopi (Warkop) yang ada di Kota Surabaya. Ia bertemu dengan masyarakat untuk mendengar aspirasi dan kritikan terkait program-program yang akan dijalankannya apabila terpilih pada pilpres 2024 nanti.
Dalam kunjungan bertajuk “Tabrak, Prof!” tersebut banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya termasuk apa langkah awal yang akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Ham (Menkopolhukam) tersebut jika terpilih sebagai wakil presiden.
Mahfud mengatakan hal pertama yang menjadi perhatiannya adalah pemberantasan korupsi dan penegakan hukum. Menurutnya kedua hal tersebut merupakan penghalang terbesar bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju.
Korupsi telah lama menggerogoti pemerintahan sehingga Indonesia terlambat untuk berkembang.
"Pertama korupsi dan penegakan hukum. Karena saat ini korupsi sudah mengakar di berbagai elemen masyarakat. Kemudian penegakan hukum yang melibatkan mafia dan oknum penegak hukum," jelasnya, Rabu (10/1/2024)
Bahkan di instansi yang dipimpinnya yakni Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, angka korupsi yang terjadi jumlahnya cukup mencengangkan, yakni mencapai Rp 677 triliun.
"Korupsinya sampai Rp 677 triliun. Itu angkanya hanya di Kemenkopolhukam saja, belum di tempat lain loh,"tambahnya.
Oleh sebab itu, Ketua Mahkamah Konstitusi 2008 - 2013 menuturkan, jika permasalahan terkait korupsi dan penegakan hukum dapat dituntaskan, maka penuntasan permasalahan lain akan menjadi lebih muda. Dengan angka yang begitu besar dana tersebut dapat digunakan untuk program-program yang pro rakyat.
"Pangkas korupsi. Bertahap akan kita lakukan berantas korupsi. Bayangkan saya itu ratusan triliun, itu bisa dipakai untuk masyarakat kecil," pungkasnya.(*)