KETIK, JAKARTA – Saat menghadiri Harlah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hongkong-Macao ke-5, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar selalu berhati-hati atas berbagai ancaman penipuan atau pemerasan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Beberapa waktu lalu ada kasus penipuan atau pemerasan yang dilakukan seseorang kepada para PMI kita baik di Hongkong ataupun di Macao. Pelakunya sudah ditangkap. Kasus ini jadi pembelajaran bagi kita agar jangan mudah tergoda bujuk rayu yang menawarkan janji-janji manis,” kata Khofifah di Islamic Kasim Tuet Memorial Collage Hongkong, Minggu (14/5/2023) waktu setempat.
Khofifah menyapa para warga NU di Hongkong. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Ketum Muslimat NU Pusat itu juga berpesan agar jaringan Muslimat NU terus dikuatkan baik di wilayah Hongkong maupun Macao.
Hal ini agar Muslimat NU terus memberikan peran dan kontribusi aktif dalam penguatan keagamaan, sosial dan juga kemasyarakatan bagi warga Indonesia yang ada di Hong Kong maupun Macao.
“Semoga Allah berikan keberkahan, keselamatan, rizki yang melimpah, dan kebahagiaan lahir batin bagi keluarga besar NU yang ada di seluruh penjuru dunia. Siapa di sini yang berjuang di NU baik Fatayat, Muslimat, IPPNU, Pagar Nusa, maka ia akan diaku sebagai santrinya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari,” katanya.
Sementara itu, Konsul Muda Penerangan, Sosial, Budaya KJRI Hong Kong Yogi Aryani, mengatakan bahwa Konsul Jenderal RI di Hong Kong terus melakukan pembinaan dan perlindungan bagi WNI khususnya PMI yang ada di Hong Kong dan Macao.
Untuk itu, Konsul Jenderal RI di Hong Kong akan selalu memberikan dukungan kepada komunitas di Hong Kong dan Macao yang bersifat positif dan mendukung persatuan dan kesatuan
“Kami sekali lagi menyampaikan dukungan dari Konsul Jenderal RI di Hong Kong kepada PCI Muslimat NU di Hong Kong-Macao. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang datang ke Hong Kong dan Macao untuk bekerja di sektor domestik. Dan sebagian besar perempuan. Jadi kegiatan Muslimat NU ini sangat positif,” katanya. (*)