KETIK, SURABAYA – Perkembangan dunia kesahatan membuat
Krista Exhibition terus menggelar pameran Indohealthcare Gakeslab Expo 2024 pada 31 Juli hingga 4 Agustus di Jiexpo Kemayoran Jakarta.
Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu pilar utama pembangunan nasional menuju transformasi kesehatan yaitu melesat menuju Indonesia Emas seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Salah satu aspek yang terpenting dalam
membangun sistem kesehatan Indonesia adalah dengan ketersediaan alat kesehatan yang mutakhir dan terkini sehingga dapat melakukan diagnosa dan tindakan kuratif yang tepat dan
cepat.
CEO Krista Exhibition Daud D Salim menjelaskan pameran ini diikuti oleh 120 perusahaan, pagelaran yang fokus pada pada aktivitas business matching dan business networking.
"Pameran ini secara khusus dirancang untuk mempertemukan para pelaku usaha dan lembaga keuangan dengan Akademisi atau Peneliti, para pelaku usaha dengan End-user, para pelaku usaha dengan Distributor," terangnya saat Press Confrence melalui Zoom pada Kamis, (25/7/2024).
Daud menjabarkan aktivitas business matching, yang mempertemukan para pelaku bisnis untuk mengembangkan usaha dan akan membuka peluang investasi industri dalam negeri.
"Menargetkan dapat menarik 10.000 pengunjung selama tiga hari," katanya.
Alat Kesehatan di Indonesia dan Pemerintah Indonesia berkeinginan untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dari hulu hingga ke hilir hingga dapat bersaing di panggung global.
Ketua Umum Gakeslab Indonesia Rd. Kartono Dwidjosewojo mengungkapkan pihaknya terus mendukung program Kementerian Kesehatan di Pilar ke 3 Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan.
Ia menambahkan acara ini membahas berbagai tantangan dalam meningkatkan produksi alat kesehatan lokal dan transfer teknologi.
Serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pelaku industri alat kesehatan, peneliti, produsen bahan baku, lintas industri, bai Kementerian atau Lembaga, organisasi profesi dan masyarakat.
"Bertujuan agar ekosistem ketahanan alat kesehatan di Indonesia terintegrasi dari hulu ke hilir," ungkap Rd. Kartono. (*)