KETIK, BATU – KPU Kota Batu menemukan 616 calon pemilih di Kota Batu tidak memenuhi syarat atau TMS. Jumlah tersebut merupakan hasil sementara pencocokan dan penelitian (coklit) yang telah dilakukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Marlina, Komisioner KPU Kota Batu Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi mengatakan, 616 tersebut merupakan jumlah sementara per 10 Juli 2024.
TMS itu berupa pemilih yang meninggal, pindah pilih, dan ada juga pemilih salah penempatan TPS.
"Untuk coklit Kota Batu telah mencapai 82 persen dari 167.896 data pemilih hasil sinkronisasi," jelasnya, Kamis (11/7/2024).
Marlina menjelaskan, 82 persen itu artinya sudah ada 134.843 pemilih yang sudah tercoklit. Dalam coklit tersebut juga didapati pemilih baru sebanyak 849 orang, pemilih ubah sebanyak 812 dan pemilih disabilitas sebanyak 524 orang.
"Ini menjadi target kami ke depan dua hari atau tiga hari ke depan, sudah tercoklit seratus persen di Kota Batu," tambahnya.
Pelaksanaan coklit dimulai sejak dilantiknya Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) pada 24 Juni 2024.
Marlina menguraikan, masa kerja Pantarlih akan berakhir pada 25 Juli 2025. Tetapi KPU provinsi meminta pelaksanaan coklit selesai di 13 Juli 2024.
Oleh karena itu, hari ini pihaknya menurunkan semua pimpinan dan pegawai yang ada di KPU kota Batu untuk mendampingi PPK dan PPS membersamai Pantarlih melakukan coklit.
"Sebenarnya masih ada waktu seminggu lagi namun kami menargetkan sebelum tanggal 13 harus sudah seratus persen. Namun saat ini kami upayakan," urainya.
Menurut Marlina, kendala yang dihadapi oleh Pantarlih di lapangan saat coklit adalah terkait aplikasi e-coklit. Itu karena Pantarlih harus memasukkan data pemilih secara manual dan ke aplikasi. Salah satunya, Pantarlih menemukan kesulitan saat sinkronisasi data di aplikasi tersebut.
"Untuk sinkronisasi itu data dan foto bersama itu juga tidak bisa. Jadi satu satu, data dulu disinkronkan baru foto," ulasnya.(*)
