Kota Surabaya Raih Predikat Terbaik Satu di Ajang Indonesia's SGDs Action Award

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

8 Oktober 2024 12:20 8 Okt 2024 12:20

Thumbnail Kota Surabaya Raih Predikat Terbaik Satu di Ajang Indonesia's  SGDs Action Award Watermark Ketik
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin saat memberikan penghargaan kepada Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Kota Surabaya meraih predikat terbaik 1 pada Penganugerahan Indonesia’s SGDs Action Award yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas RI di Jakarta, Senin 7 Oktober 2024.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin hadir langsung untuk memberikan penghargaan kepada Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani.

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas RI telah melakukan penjurian terhadap 10 Besar I-SIM for Cities 2024 yang dilaksanakan pada 19 September 2024 lalu di Jakarta.

Penilaian itu dilakukan berdasarkan enam aspek utama, di antaranya inovasi, kolaborasi, dampak, keberlanjutan, replikasi, dan komitmen kepemimpinan.

Dari hasil penilaian tersebut, Kota Surabaya unggul dalam menjalankan program dan target SDGs, yang tecermin dari penurunan kemiskinan, akses pendidikan dan kesehatan yang mudah, terwujudnya lingkungan layak huni, akses air bersih dan sanitasi, hingga perluasan lapangan kerja.

Prestasi ini diraih berkat berbagai macam terobosan yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai wujud komitmen untuk membangun Kota Surabaya dengan konsep berkelanjutan.

"Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas hidup warga Surabaya melalui implementasi SDGs,” kata Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani, Selasa 8 Oktober 2024.

"Semua ini tidak lepas dari kerja keras wali kota sebelumnya yang mencerminkan upaya konsisten kota ini dalam menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan," imbuhnya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat menuturkan salah satu program yang dinilai berhasil adalah mengubah aset milik Pemkot Surabaya menjadi lahan yang digunakan untuk program padat karya dalam upaya mengurangi kemiskinan.

"Lahan Pemkot digunakan sebagai lahan usaha warga miskin, seperti kafe, laundry, cuci motor, usaha perikanan, produksi paving, dan sebagainya,” tuturnya.

Tidak hanya dilatih menjadi produktif, Pemkot Surabaya juga menggunakan produk warga miskin dalam berbagai program seperti paving, pengelolaan laundry, usaha kafe, hingga produksi makanan-minuman.

Produksinya diborong ASN dan perangkat daerah Pemkot Surabaya melalui platform digital e-Peken, sembari secara bertahap diberdayakan untuk menggarap pasar umum.

“Program padat karya ini memberdayakan 35.638 KK miskin. Terdapat 133 aset Pemkot Surabaya yang disulap menjadi Rumah Padat Karya,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pembangunan berkelanjutan penghargaan Pemkot Surabaya Kota Surabaya SGDs restu novi Widiani kemiskinan