KETIK, JAKARTA – Korban kecelakaan Kereta Api di India dilaporkan terus meningkat. Berdasarkan data terakhir yang disampaikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Odisha Sabtu sore (3/6/2023), saat ini korban tewas sudah tembus 288 orang. Itu naik dibanding data sebelumnya yang menyebut korban tewas sebanyak 233.
Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha Sudhanshu Sarangi menyebut ratusan orang lainnya juga terluka akibat kejadian tersebut.
"Banyak korban luka serius. Upaya penyelamatan masih berlangsung," katanya dilansir dari CNN, Sabtu (3/6/2023).
Kepala Sekretaris Negara Bagian Odisha, Pradeep Jena, menyebut sekitar 850 orang yang terluka tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Prioritas utama kami saat ini adalah menyelamatkan (para penumpang) dan memberikan bantuan kesehatan kepada para korban," jelasnya.
Direktur Eksekutif Indian Railways, Amitabh Sharma menyebut dugaan awal kecelakaan itu disebabkan human error. Namun pihaknya masih terus mendalami penyebab kecelakaan nahas tersebut.
"Dua kereta penumpang memiliki keterlibatan aktif dalam kecelakaan tersebut,"ujarnya.
Salah satu penumpang korban selamat Vidhan Jena mengungkapkan kepada Times of India dirinya dikagetkan dengan suara ledakan seperti bom saat sedang tertidur pada saat kejadian. Dia berhasil keluar gerbong dengan merangkak keluar gerbong melewati para korban tewas.
Ia mengaku hanya mengalami luka di leher dan lengan. "Suasananya begitu kacau. Ada potongan tubuh di mana-mana," ucapnya.
Peristiwa nahas itu disebut-sebut sebagai kecelakaan kereta api terburuk di India sejak tahun 1981. Sebelumnya, kecelakaan kereta api pernah terjadi pada 1981 di jembatan di Bihar yang terjatuh ke sungai. Sekitar 1000 orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu.(*)