KETIK, BANDUNG – Kontingen Jawa Barat PON XXI Aceh - Sumut kembali melakukan protes terhadap hasil pertandingan. Kali ini Jabar memprotes hasil pertandingan cabor Hapkido kelas under 54 kg putra, Farhan Abdulatip (Jabar) melawan Riji Marantika ( Bengkulu).
Anggota Tim Hukum Jabar Hattrick Wilayah Aceh, Budi Rahman menjelaskan, hasil pertandingan Jabar lawan Bengkulu skor terkahir draw. Namun yang dimenangkan oleh wasit malah atlet Bengkulu.
"Dari tim manager langsung melakukan protes. Penilaian dari agresif, dari kami lebih agresif menggunakan style Hapkido-nya. Kemudian tadi ada bantingan bersih, kemudian ada pelanggaran yang tidak dinilai," ungkap Budi di Banda Aceh Kamis (12/9/2024).
Budi menambahkan, dengan skor terakhir draw, seharusnya Jabar yang menjadi pemenang. Pihaknya pun melakukan protes sesuai dengan prosedur, namun dalam persidangan yang digelar dewan hakim, pihak Jawa Barat tidak dilibatkan.
"Jadi, kami memandang secara umum di cabor manapun biasanya kami menyaksikan. Bukan membandingkan dengan cabor lain, seharusnya ada transparansi dan akuntabel, karena ini terkait dengan penilaian," tegasnya.
Pihaknya juga khawatir ada poin untuk atlet Jabar, namun angka tersebut tidak dihitung oleh wasit maupun juri pertandingan. Selain itu juga Budi menandaskan, persidangan untuk protes tersebut seharusnya terbuka, tidak terkesan sembunyi sembunyi. "Itu yang kami sesalkan," keluhnya.
Ia pun berharap hasil persidangan yang tanpa dihadiri oleh pihak Jabar yang mengajukan protes, dapat berjalan fair.
Bila tidak ada solusi untuk protes tersebut, menurut Budi pihaknya meminta agar pertandingan di nomor tersebut dihentikan. Pihaknya pun bakal terus melakukan koordinasi dengan kontingen Jabar, untuk melakukan gugatan kembali ke PB PON. (*)
