KETIK, SURABAYA – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong Pemerintah Kota Surabaya merenovasi Pasar Dinoyo Tangsi, Kamis (23/2/2023).
Pasar Dinoyo Tangsi berada di tengah perkampungan padat penduduk. Pasar ini sudah ada sejak zaman Belanda.
Namun, kondisi pasar kini semakin memprihatinkan. Banjir saat hujan, tak ada tempat sampah sehingga pasar terlihat kumuh. Atap-atap bocor, infrastruktur akses jalan juga telah rusak dan sangat tidak layak.
Padahal, pasar di bawah pengelolaan PD Surya yang tengah bertransformasi menuju Persero ini menjadi jujugan warga di area sekitar radius 1-2 kilometer guna memenuhi kebutuhan dapur mereka sehari-hari.
Seperti sayuran, ikan segar, daging, buah-buahan, sembako, bumbu dapur dan peralatan rumah tangga. Pasar beroperasi mulai pagi hingga siang hari. Terkadang masih beroperasi sampai senja. Karena memang tak ada jam operasional pasti.
Meskipun terlihat sempit dan kumuh, sekitar 70 pedagang tetap bertahan menjual komoditas bahan pangan. Mereka menempati lapak-lapak sederhana.
Bambang Haryo bersama Tim BHS Peduli nampak menyusuri pasar sembari berinteraksi dengan pedagang maupun pengunjung. Ia mengungkapkan rasa prihatin melihat kondisi pasar yang seolah tak tersentuh kebijakan pemerintah dalam sistem pengelolaan.
"Pengelolaan seharusnya profesional, apalagi dikelola oleh PD Surya. Ini mungkin terlewat. Kita akan sampaikan melalui Fraksi Gerindra untuk merenovasi pasar ini. Fraksi Gerindra yang akan mendorong itu," kata BHS.
Menurut BHS, pasar rakyat atau pasar tradisional harus tetap hidup dan dilestarikan sebagai ekosistem penggerak ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Namun demikian, renovasi juga tidak boleh mempersulit pedagang dengan menaikkan ongkos sewa stand. Agar pedagang sebagai salah satu sektor penumbuh ekonomi terus mampu bergeliat.
"Kami harapkan pemerintah tidak memberikan retribusi yang mahal. Atau harusnya tidak ada retribusi pasar. Kalau 2024 rakyat milih presiden yang benar ini (bebas retribusi) akan direalisasikan," tambah Anggota DPR RI 2014-2019 yang kini bersiap maju mencalonkan diri kembali tersebut.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya Cahyo Harjo mengaku prihatin saat melihat kondisi pasar tersebut. Karena pasar sebagai pusat ekonomi dan UMKM mengalami kendala infrastruktur. Terutama permasalahan sampah.
"Kami sebagai pimpinan Parpol yang memiliki peran menyampaikan aspirasi publik akan menyampaikan ini kepada fraksi," kata Cahyo.
Ia berharap Pasar Dinoyo Tangsi tetap hidup dan memberi manfaat terhadap perekonomian.
Salah satu pedagang, Tini Darwati, mengaku jika pasar ini tak pernah mendapat sentuhan renovasi maupun perbaikan fasilitas.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi upaya BHS melalui Fraksi Gerindra. Namun ia berharap tak ada tambahan beban biaya sewa bagi pedagang apalagi renovasi terealisasi. Untuk saat ini saja, setiap bulan mereka harus membayar sewa Rp74.000.
"Semoga ini cepat dilaksanakan," kata Bu Tini.
Pada kesempatan mengunjungi Pasar Dinoyo Tangsi tersebut, Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) juga mengecek harga beras dan minyak goreng. Menurut pedagang, mereka mendapat stok beras dari Bulog.
Harga beras bulog per kilogram Rp10.500. Beras Melon Rp12.0000, Beras RP Rp12.500 dan Beras Lesu Rp13.000. Rata-rata harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp1.000. Sedangkan harga minyak goreng disebut pedagang sudah mulai normal. Harga Minyak Kita Rp15.000 per liter dan minyak curah Rp14.500 per liter.(*)