KETIK, BATU – Sebuah Komunitas Grafiti di Kota Batu mencoba untuk mendobrak kebiasaan. Grafiti yang biasanya dituangkan dalam media tembok, mereka coba tuangkan dalam berbagai media.
Seperti yang terlihat dalam pameran Breakout Graffiti Exhibition di Galeri Raos Kota Batu, banyak karya seni grafiti dituangkan dalam kanvas, kayu, papan skateboard dan lain lain.
"Karya karya grafiti yang biasanya tampil di jalanan kita tampilkan di galeri. Sesuai judul pameran kita yakni Breakout atau mendobrak," kata Ardi Prain Panitia Breakout Graffiti Exhibition, Senin (7/8/2023).
Ardi mengutarakan, di pameran breakout tersebut, pihaknya mencoba untuk menampilkan kesan grafiti yang selama ini di jalanan menuju ruang pameran. Tidak hanya itu, melalui pameran, diharapkan kalangan penikmat seni grafiti semakin meluas.
"Tujuannya sekalian untuk uji coba karena ke depannya akan ada pameran lagi. Terus ini sebagai permulaan juga sudah bagus pergerakan Komunitas Grafiti," tambahnya.
Pameran yang digelar oleh Boys From the Hill, berkolaborasi dengan Galeri Raos itu diikuti 37 karya grafiti dari 37 seniman. Mereka datang tidak hanya dari Kota Batu tetapi juga dari Malang, Yogjakarta dan Cilacap. Pameran berlangsung sejak 5 hingga 15 Agustus 2023.
"Grafiti salah satu bentuk ekspresi seni. Medianya tidak terbatas tidak hanya di tembok," lanjut Ardi.
Menurut Ardi, penikmat seni grafiti cukup tinggi di Kota Batu. Hal itu terbukti dengan jumlah kunjungan ke pameran Breakout yang terus naik dari hari ke hari. Dikatakannya, 10 hingga 20 orang pengunjung datang ke pameran tersebut dalam sehari.
"Nanti kalau sudah seminggu lebih pengunjung akan bertambah. Karena sekarang baru tiga hari. Sebenarnya pengunjung juga ada yang dari Surabaya kemarin. Ia sengaja ke Batu untuk lihat pameran kita," urainya.(*)