KETIK, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali meresmikan gedung OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Kali ini, Gubernur Khofifah meresmikan gedung baru Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang terletak di jalan raya Bandara Juanda No.8 Sidoarjo, Jumat (31/3/2023).
Tak hanya gedung baru, orang nomor satu di Jatim ini juga meresmikan masjid Al Firdaus yang ada di lingkungan kantor inspektorat Jatim. Pembangunan gedung kantor inspektorat Provinsi Jawa Timur ini masuk dalam perencanaan yang dilaksanakan pada tahun 2019.
"Tentu kantor baru semangat baru, kinerja baru, semua bisa berseiring dengan maksimalisasi seluruh kinerja dan pelayanan kita untuk bisa memaksimalkan pembangunan di Jawa Timur," Kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan batu prasasti untuk Masjid Al Firdaus dan prasasti untuk gedung Inspektorat Prov Jatim. Atas diresmikannya gedung inspektorat yang baru itu, Gubernur Khofifah mengharapkan adanya semangat baru yang terbangun.
Orang nomor satu di Jatim ini pun memberikan apresiasi atas kinerja inspektorat dalam mengawal akuntabilitas kinerja Pemprov Jatim hingga mendapatkan apresiasi dari KPK, BPK, dan BPKP. Sebagai informasi, Inspektorat Jawa Timur memperoleh nilai 73,11 di penilaian Indeks Integritas Inspektorat yang dilakukan oleh KPK. Angka ini termasuk ke dalam 10 besar Inspektorat di Indonesia.
Selain itu, BPK RI juga memberikan apresiasi karena berhasil mengawal WTP hingga 11 kali. Tak hanya itu, BPKP juga memberikan apresiasi dengan bentuk level 3 pada kapabilitas APIP.
"Terima kasih ada effort yang luar biasa, apa yang sudah disampaikan Plt. Inspektur betapa apresiasi dari kinerja inspektorat Jawa Timur mendapat apresiasi baik dari KPK, BPK, BPKP," ucapnya.
Sementara itu, Plt. Inspektur Provinsi Jawa Timur Helmy Perdana Putera mengatakan, Gedung Inspektorat tersebut dibangun mulai tahun 2019 dengan anggaran sekitar Rp54 miliar. Di mana, dana tersebut dilokasikan pada PU Cipta Karya.
Helmy menyebut bahwa gedung inspektorat ini dilengkapi dengan digitalisasi sistem. Sehingga, perwujudan layanan akan lebih efektif.
"Salah satunya adalah sistem e-audit yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Sistem ini dibangun untuk menunjang pengawasan. Jadi tidak perlu lagi ke lapangan, cukup menekan tombol di Inspektorat, datanya langsung keluar," pungkasnya.(*)