KETIK, JAKARTA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari majalah Indonesia Properti dan Bank ke XVII serta Indonesia My Home Award ke VI kategori The Most and Smart Inspiring Woman Leader in 2023 di Ballroom Hotel Mulia Jakarta, Senin, (20/3/2023) malam.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh CEO Jurnalis Media Network Indra Utama dan Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafli Amar dan diterima langsung oleh Gubernur Khofifah. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi yang diberikan atas komitmen Gubernur Khofifah dalam mendukung tumbuhnya sektor properti di Jatim.
Atas penghargaan yang diterima, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa penghargaan ini dedikasikan untuk seluruh jajaran stake holder di Jatim khususnya para pengembang di Jawa Timur.
"Alhamdulillah Jatim kembali mendapatkan apresiasi. Saya sampaikan terimakasih sekaligus saya menyampaikan apresiasi kinerja sektor properti (real estate) yang menyumbang cukup tinggi bagi pertumbuhan PDRB Jatim," kata Gubernur Khofifah.
Dijelaskan Khofifah, sektor real estate memiliki peran yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim. Pada Triwulan II Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,74% (y-o-y). Sementra sektor real estate termasuk 10 besar jenis lapangan usaha yang berkontribusi mendukung pertumbuhan PDRB Jatim.
"Jadi kontribusi sektor real estate terkonfirmasi produktif terutama pada enam daerah yang merupakan daerah prioritas pengembangan properti di Jatim. Yakni Kota Batu, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Kediri," tuturnya.
Sementara itu, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR RI Iwan Suprijanto menyampaikan bisnis properti terus tumbuh. Bahkan di masa pandemi trend nya masih positif sebesar 1,72 persen. Setidaknya tumbuh 1-2 persen dan mampu menggerakkan 174 sektor usaha yang lain. Mulai bisnis bulding material, perbankan termasuk bisnis interior.
"Jadi real estate cukup berpengaruh dan punya kontribusi signifikan. Ini akan kita dorong perkembangannya pasca pandemi Covid-19 menjadi strategi pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.
Lebih lanjut, sektor perumahan di Indonesia masih mengalami isu dan tantangan, utamanya belum seimbangnya supply dan demand. Sehingga sebagai target Dirjen Perumahan tahun 2020-2024 untuk meningkatkan rumah tangga yang menghuni rumah tinggal layak huni dari 56,70% menjadi 70%.
Sedangkan rumah tangga yang belum menempati rumah tinggal layak huni sejumlah 7,8 juta dengan proyeksi pertumbuhan rumah tangga baru yakni 3,2 juta hingga tahun 2024.
"Arah kebijakan yang diambil pemerintah yakni memberikan akses masyarakat secara bertahap akan perumahan yang layak dan aman terjangkau untuk mewujudkan kota yang inklusif dengan intervensi langsung sebesar 40%. Sedang 60% sisanya untuk intervensi tidak langsung," pungkasnya.(*)