Khofifah Pastikan Jatim Siap Dukung Penguatan Layanan Pendidikan Keluarga PMI di Malaysia

Jurnalis: Millah Irodah
Editor: M. Rifat

20 Desember 2022 03:18 20 Des 2022 03:18

Thumbnail Khofifah Pastikan Jatim Siap Dukung Penguatan Layanan Pendidikan Keluarga PMI di Malaysia Watermark Ketik
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono (kanan). (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya di Malaysia. Tak terkecuali perlindungan terhadap pendidikan yang layak bagi anak-anak keluarga PMI.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat bertemu Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono di Wisma Duta Indonesia, Jalan U Thant Kuala Lumpur, Minggu (19/12) malam. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Atase Perdagangan Malaysia Deden Muhamad Fajar Shiddiq, Pelaksana Fungsi Ekonomi M Arief Prio Wahono, serta jajaran OPD Pemprov Jatim.

Gubernur Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim sangat siap mendukung kebutuhan tenaga pendidik di sanggar pendidikan Malaysia. Terlebih di Malaysia, jumlah PMI asal Jatim cukup besar. Karena itu, inisiasi tersebut akan dikolaborasikan bersama perguruan tinggi di Jatim dengan mengirimkan para mahasiswanya untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Malaysia.

"Terkait anggaran operasionalnya akan kita koordinasikan apakah memungkinkan dibantu oleh Baznas atau menggunakan APBD. Jika melalui APBD, maka dibutuhkan telaah agar program ini dapat terlaksana dengan baik," ujar Gubernur Khofifah dalam rilis Pemprov Jatim.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan komitmen ini selaras dengan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI. Tidak hanya layanan pendidikan kesetaraan, Gubernur Khofifah juga berharap para peserta didik di sekolah Indonesia luar negeri mendapatkan pelatihan keterampilan serta pembelajaran mengenai budaya Indonesia.

"Keterampilan siswa ini menjadi sangat penting. Sebab, ketika mereka lulus dan harus mencari pekerjaan di Malaysia akan memiliki kompetensi yang memadahi. Begitu juga terkait budaya Indonesia yang tidak boleh hilang dari setiap generasi kita meski hidup di negeri rantau," tutur orang nomor satu di Jatim tersebut.

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam ramah tamah di Wisma Duta Indonesia, Kuala Lumpur (19/12). (Foto: Humas Pemprov Jatim)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam ramah tamah di Wisma Duta Indonesia, Kuala Lumpur (19/12). (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Tak hanya terkait pendidikan, Gubernur Khofifah juga menyampaikan program misi dagang antarnegara yang diusungnya dalam kunjungan ke Kuala Lumpur ini. Pihaknya mengaku, misi dagang yang biasa digelar antar provinsi di Indonesia kini juga dilakukan antarnegara. Upaya tersebut diharapkan mampu mendongkrak neraca ekspor Jatim ke Malaysia.

"Ekspor non migas asal Jatim ke Malaysia tercatat tertinggi kedua secara nasional. Kinerja perdagangan ini harus terus didorong dengan memaksimalkan potensi UMKM serta produk unggulan dari Jawa Timur," ujar dia.

Untuk diketahui, kinerja ekspor non migas Jatim pada tahun 2022 ini telah mencapai USD 1.599,43 juta dengan nilai impor USD 506,13 juta. Sehingga, surplus perdagangan Jatim - Malaysia tahun ini mencapai USD 1.093,3 juta.

"Kami optimis, dengan menggandeng UMKM dan diaspora Jatim di Malaysia, kinerja ekspor kita akan semakin maksimal. Di samping kinerja perdagangan ekspor antar provinsi yang juga akan terus dimaksimalkan," pungkas Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Khofifah malaysia