KETIK, PALEMBANG – Dalam debat publik pertama yang berlangsung di Ballroom Hotel Santike Premiere, Selasa 22 Oktober 2024, ketiga Calon Wali Kota Palembang menyoroti masalah pendidikan anak sekolah.
Calon Wali Kota Palembang nomor urut 01, Fitrianti Agustinda menyampaikan, dalam rangka memajukan Kota Pempek, dirinya mengusung program pendidikan yang terintegrasi.
Artinya, pendidikan yang terintegrasi akan memberikan 'jalur' bagi para siswa dari tingkat dasar sampai tingkat menengah agar tidak putus sekolah.
"Kita memberikan akses bagi siswa untuk mendapat pendidikan layak dengan menjamin 12 tahun sekolah tanpa biaya," kata Fitrianti Agustinda saat menyampaikan visi misinya.
Fitri mengatakan, sebagai seorang ibu, dirinya akan menjamin pendidikan bagi anak-anaknya agar bisa mendapat penghidupan yang layak.
Program pendidikan gratis juga dicanangkan oleh Calon Wali Kota Palembang nomor urut 02, Ratu Dewa. Hampir sama dengan apa yang disampaikan Fitri, Dewa menyoroti masalah pendidikan sebagai hal krusial untuk membangun masyarakat.
"Bicara tentang kemajuan Kota Palembang, kita perlu memberdayakan masyarakat melalui pendidikan gratis bagi putra-putri asli Palembang," terang Ratu Dewa.
Berbeda dengan dua calon sebelumnya, Calon Wali Kota Palembang nomor urut 03, Yudha Pratomo Mahyuddin justru menyoroti masalah pungutan liar (pungli) yang terjadi di sekolah-sekolah.
Menurut Yudha, pungli yang terjadi di sekolah-sekolah memperburuk citra pendidikan yang ada di Kota Palembang.
Hal itu, kata Yudha, menimbulkan kesenjangan antara siswa yang lahir dari keluarga yang kurang mampu dan siswa yang berasal dari keluarga dengan finansial mumpuni.
"Dalam 10 tahun ke belakang, coba kita berkaca, kondisinya begitu memprihatinkan. Pungli di sekolah di mana-mana," tutur Yudha.
Selain masalah pungli, Yudha juga bertekad menghapuskan istilah sekolah favorit dan akan menyamaratakan seluruh sekolah agar tidak terjadi kesenjangan.
Bagi Yudha, sekolah favorit juga salah satu faktor meningkatnya pungli-pungli di ranah pendidikan.
"Kita hapuskan sekolah favorit, karena dengan itu (sekolah favorit) jadi kumpulan siswa-siswi yang mampu. Sedangkan, mereka yang tidak mampu akhirnya tergeser," kata dia.
Sama seperti dua kontestan politik sebelumnya, Yudha juga menawarkan program pendidikan gratis bagi siswa sekolah.
Bedanya, Yudha juga menjamin pelatihan keterampilan gratis bagi calon tenaga kerja untuk meningkatkan kompetensinya.
Yudha berharap, pelatihan itu bisa menunjang para kelas pekerja agar bisa mendapat profesi yang lebih layak. (*)