KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) secara resmi membuka program Pelatihan Bahasa dan Budaya Jawa bagi masyarakat Johor, Malaysia. Program ini terwujud berkat kerja sama dengan KJRI Johor Bahru, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), KBRI Kuala Lumpur Malaysia.
Jajaran delegasi Kemendikbudristek, pimpinan FBS dan Koorprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa hingga pimpinan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) hadir dalam peresmian tersebut.
Dalam sambutan peresmian, Konjen RI menyatakan, kursus ini adalah salah satu upaya agar budaya Jawa menjadi sebuah budaya yang inklusif sehingga dapat berkembang dan lestari.
"Kegiatan ini akan menjadi inisiasi terbentuknya pusat budaya Jawa di Johor. Agenda ini penting untuk menjaga local wisdom. Semoga ini menjadi daya tarik baru bagi generasi muda lokal dan warga Malaysia yang berasal dari Jawa, serta memperkuat silaturahmi antarnegara,” ujar Sigit Suryantoro Widiyanto selaku KJRI Johor Bahru Malaysia
Hal senada juga diutarakan Koorpordi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Latif Nur Hasan menuturkan nantinya launching, pelatihan akan dilaksanakan secara daring dengan 16 kali pertemuan yang terbagi menjadi 8 unit di antaranya unit tembang Jawa dan unit aksara Jawa.
"Kegiatan ini akan berjalan sampai akhir Juli, dan nanti pada September akan launching mata kuliah Bahasa dan Budaya Jawa di kurikulum Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM)," tuturnya.
Lebih lanjut, Pelatihan ini berfokus memberikan bekal kemampuan bahasa dan budaya Jawa dasar. Ke depan, juga akan dikembangkan pelatihan untuk tingkat anak-anak.
Di UTHM, mata kuliah Bahasa dan Budaya Jawa telah dimasukkan ke dalam kurikulum dengan bobot SKS yang diampu oleh dosen-dosen dari Unesa.
"Peminat belajar bahasa Jawa di luar negeri terbilang banyak, termasuk warga Suriname, maka dari itu kegiatan di Malaysia ini diharapkan menjadi role model untuk kegiatan di negara lain," pungkasnya.(*)