KETIK, MALANG – Operasi pasar murah kembali digelar oleh Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) pada tanggal 20, 21, 22, 23, dan 28 November 2023. Kegiatan yang menyasar lima kecamatan tersebut untuk menekan inflasi di Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan ketidakstabilan harga bahan pokok menyebabkan daya beli masyarakat semakin sulit.
"Kaitannya dengan inflasi tinggi nanti harga tidak stabil terutama di Kota Malang. Dengan tidak stabil ini kemampuan beli dari masyarakat akan semakin sulit karena harganya tinggi. Supaya daya beli masyarakat ini bisa terjangkau, tentu salah satunya dengan menekan inflasi," ujar Wahyu pada Senin (20/11/2023).
Sebagai Pj Wali Kota Malang, Wahyu memiliki tanggung jawab untuk menekan angka inflasi. Salah satu bahan pokok yang mengalami fluktuasi harga ialah komoditas gula.
"Kemarin kita inflasi masih di atas dari tingkat inflasi nasional. Kami dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyegerakan untuk melaksanakan operasi pasar murah. Saat kita meninjau di pasar, ada beberapa harga bahan pokok yang tidak terkendali, salah satunya gula," lanjutnya.
Menurutnya operasi pasar murah merupakan upaya untuk mengintervensi kenaikan harga bahan pokok. Namun pihaknya telah memastikan ketersediaan bahan pokok di Kota Malang masih aman.
"Kemarin kita tanya stok sebenarnya ada. Hanya mungkin terkait dengan distribusinya yang sedikit terlambat. Kita juga akan kordinasi dengan Pabrik Gula Kebunagung, untuk bisa menekan harga gula yang semakin tinggi. Bahan pokok tentu kita intervensi dan evaluasi lagi," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menjelaskan selain mengendalikan inflasi, Operasi Pasar Murah juga untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Rumah Tangga Miskin (RTM).
Operasi pasar murah di hari pertama menyasar pada warga Kecamatan Kedungkandang dan merambah ke kecamatan lainnya.
"Kita akan keliling terus ke lima kecamatan. Ada kriteria khusus bagi warga, kupon oleh Pak Camat dibagikan ke Pak Lurah, lalu disalurkan ke RTM dan MBR," jelas Eko.
Adapun paket sembako yang dijual berupa beras, minyak goreng, dan gula senilai Rp 125.0000 namun warga hanya perlu membayar Rp 50.000 per paket. Pihaknya berharap Operasi Pasar Murah juga dapat berpengaruh pada perkembangan UMKM di Kota Malang.
"Sesuai dengan tujuan kita untuk mengendalikan inflasi Kota Malang, menjaga stabilitas harga bahan pokok, memenuhi kebutuhan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Harapannya juga bisa membangkitkan kembali UMKM di Kota Malang," tuturnya.