KETIK, SIDOARJO – Ratusan jenazah di makam Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo dipindahkan, karena tanah makam seluas 400 m2 ini terkena proyek pembangunan jalur frontage road (FR) Waru - Buduran.
Namun, sejauh ini pihak Pemkab Sidoarjo belum juga mewujudkan tanah pengganti yang disepakati sesuai hasil musyawarah desa (Musdes) Waru, 11 Desember 2022 lalu.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Waru, Anwar didampingi sejumlah anggota Kelompok Masyarakat (Pokmas) mengaku khawatir, tanah makam seluas 400 m2 notabene aset desa yang kena proyek FR itu hilang. "Karena sampai sekarang belum diperoleh kejelasan pengganti tanah makam ini,” katanya, Jumat (3/6/2023).
Sebenarnya, sambung Anwar, dia dan warga Desa Waru sangat mendukung proyek pembangunan FR untuk mengurangi kemacetan lalu lintas lintas di Sidoarjo. Akan tetapi, mereka pun tidak mau kehilangan aset desanya.
"Sejak awal, kita sudah wanti-wanti, untuk segera merealisasikan tanah penggantinya, agar tidak kesulitan bila ada warga yang meninggal. Kalau tahu gini, sedari awal kita tolak dulu. Sesuai regulasi, ada tanah pengganti, baru dilakukan pembongkaran. Ini malah terbalik, "ucapnya.
Ketika masalah tersebut dikonfirmasikan pada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, Sabtu (4/6/2023) belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan. (*)