Kementan Gelontor DAK Rp45,4 Miliar untuk Rehabilitasi Daerah Irigasi di Jawa Timur

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Aziz Mahrizal

11 Januari 2025 19:46 11 Jan 2025 19:46

Thumbnail Kementan Gelontor DAK Rp45,4 Miliar untuk Rehabilitasi Daerah Irigasi di Jawa Timur Watermark Ketik
Banyaknya sawah tidak beririgasi di Jatim menjadi perhatian pemerintah pusat, Sabtu, 11 Januari 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Sebanyak 488.379 hektare sawah non irigasi yang ada di Jawa Timur membuat Menteri Pertanian Andi amran Sulaiman meminta Provinsi Jatim untuk mempercepat normalisasi irigasi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 sebesar Rp 45,4 miliar

Dana tersebut untuk rehabilitasi daerah irigasi. Proyek itu digarap di enam daerah irigasi dengan total luas 5.281 hektare.

"Dengan adanya rehabilitasi diharap bisa menambah luas tanam hingga 2.112 hektare, kami akui kepedulian pemerintah pusat untuk pertanian Jatim cukup besar. Tidak saja dari alokasi pupuk bersubsidi. Namun juga bantuan di sektor irigasi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan SDA Jatim Baju Trihaksoro, Sabtu, 11 Januari 2025.

Baju menilai rehabilitasi daerah irigasi sangat penting hal ini karena jaringan Irigasi ini berfungsi untuk memenuhi dan meningkatkan ketersediaan air pada lahan sawah. Ini akan berdampak pada peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas pangan.

"Salah satunya dengan irigasi yang menggunakan pompa air untuk pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup," katanya.

Pemerintah pusat juga akan merevitalisasi Kali Tanggul Jember dengan anggaran Rp 7 miliar. Sedangkan Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp16 miliar khusus pengairan di Jember yang digunakan untuk menangani bendung pengendali sedimennya. "Tidak saja untuk menangkal banjir. Ini juga untuk memperkuat suplai air ke lahan pertanian," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sawah beririgasi Jawa timur lumbung padi nasional Menteri Pertanian